Destinasi Hutan Mangrove di Desa Pusuk, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung

Oleh : Suci Diana Sari

Mahasiswi Fakultas Hukum, Universitas Bangka Belitung

Desa Pusuk merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung yang mana posisinya dekat dengan pesisir. Hampir seluruh masyarakat Desa Pusuk bermata pencarian sebagai petani dan nelayan, hal ini  dikarenakan Desa Pusuk merupakan desa didaerah pesisir dengan letak geografis yang berbatasan langsung  dengan laut (Teluk Kelabat), membuat desa ini kaya dengan destinasi wisata yang menjanjikan, khususnya wisata bahari.

Di sepanjang pantai yang menjorok ke dalam, tampak dipagari hutan mangrove yang menghijau nan lebat, sehingga Desa Pusukpun, mengembangkan sebuah destinasi atau pariwisata yaitu dengan membangun Hutan Mangrove, yang terletak di samping tanaman bakau juga jembatan dermaga, dimana rencana pengembangan ini sudah dilakukan sejak tahun 2019 dan sudah memiliki anggaran dana ratusan juta. Tapi karena adanya pandemi covid – 19 sehingga membuat proses pengembangan Hutan Mangrove ini tertunda, karena  dana anggaran tersebut digunakan untuk pencegahan penyebaran covid-19 yang mematikan sehingga tahun 2021/2022 baru dilaksanakannya pembuatan pengembangan dari  hutan mangrove tersebut.

Adapun Luas dari hutan mangrove mencapai  3000 hektar  yang mana keseluruhannya jika dihitung dari luas teluk sekitar 13.000 hektar.

Pariwisata Hutan Mangrove ini bertujuan untuk menunjang upaya perkembangan Desa Pusuk, serta meningkatkan BUMdes dan juga sebagai simbol dari Desa Pusuk.

Kini Destinasi Hutan Mangrove sudah dibuka untuk umum dan tidak dikenakan  dengan biaya  untuk masuk ke dalam destinasi hutan mangrove tersebut. Hampir setiap hari para pengunjung destinasi Hutan Mangrove biasanya datang pada sore hari, dari kalangan anak-anak,remaja sampai ada orang dewasa.

Ketika air laut surut maka pemandangannya yang didapat akan terlihat beberapa biota laut yang berkeliaran di sekitaran lumpur, seperti Siput lait, Kepiting kecil ( biasa orang Pusuk  menyebutkan dengan nama Ketingkang). Dan jika air pasang maka akan terlihat biota laut seperti ikan,udang serta hewan laut lainnya.

Respon ataupun tanggapan  para pengunjung setelah mengunjungi Hutan mangrove, bahwa mereka sangat menikmati wisata alam  yang penuh dengan tanaman bakau, dan juga cocok untuk bersantai, serta menenangkan pikiran.

Tulisan dari Suci Diana Sari ( Mahasiswi Fakultas Hukum, Universitas Bangka Belitung ) tidak mewakili pandangan redaksi Detakbabel.com.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *