Tim Pansus Raperda Pemberdayaan Pondok Pesantren DPRD Babel Perjuangkan Kesetaraan Pendidikan di Ponpes

 PANGKALPINANG – Tim Pansus Raperda Pemberdayaan Pondok Pesantren (Ponpes) DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama pihak eksekutif dan para tokoh agama menggelar rapat terkait kesetaraan pendidikan di pondok pesantren dengan sekolah umum lainnya.

Ketua Pansus Raperda Raperda Pemberdayaan Pondok Pesantren DPRD Babel, Dede Purnama Al-Zulami mengatakan, pihaknya akan berjuang demi keadilan dalam pendidikan di pondok pesantren. Apalagi dia menambahkan, saat ini hanya ada 67 pondok pesantren di Babel.

“Dengan dana reguler artinya berkesinambungan. Jadi DPRD Bangka Belitung membuat regulasi dalam mewujudkan itu, dimana dana Reguler yang dikucurkan oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung kepada Pesantren,” kata pria yang akrab disapa Ustaz Dede kepada wartawan, Senin (23/8/2021).

Dalam penggunaan dana reguler yang bersumber dari APBD provinsi tersebut, diutarakan dia, pihaknya sudah menerima masukan dan saran dari pihak eksekutif dan para tokoh ulama.

“Pesantren kita jumlahnya sedikit, contohnya kepada kiyai, anggap saja setiap kiai dibantu Rp 3-5 juta perbulan dikali 67 pesantren. Semoga mendapatkan dana yang berkesinambungan untuk para kiai dan tenaga pendidik yang bersumber dari APBD dan juga untuk pesantren,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, untuk para guru ngaji sudah ada dana regulasi dari BKPRMI, sedangkan para kiai dan juga pondok pesantren tidak ada perhatian lebih. Padahal, menurut dia, pesantren dan para kiai juga memiliki jasa untuk bangsa ini.

“Jadi kita harus hadir, jangan sampai para kiyai dan juga pesantren tidak mendapatkan perhatian oleh Pemerintah,” tegasnya.

Dia berharap, Raperda Pemberdayaan Pondok Pesantren ini jangan hanya sebagai dokumentasi dari DPRD Bangka Belitung. Tapi akan diperjuangkan hingga para kiai serta pendidik dan pesantren mendapatkan perhatian, salah satunya dengan memberikan memberikan dana reguler atau berkesinambungan untuk pesantren dan Kiai.

“Semoga bulan depan (September-red) kita sudah mendapatkan hasil terkait perjuangan ini, agar para kiai kita merasa lebih diperhatikan, karena para kiai punya peran penting untuk bangsa ini,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *