Anggota DPRD Babel Sesali Beredarnya Format Surat Kerelaan Sumbangan ke Tenaga Medis

PANGKALPINANG,Detakbabelnews.com – Beredarnya informasi laporan rencana pemotongan uang makan tenaga medis di rumah sakit daerah dan Puskesmas untuk membantu penanganan Covid-19. Adapun rencana pemotongan yang bersumber dari uang makan tersebut, dimulai April hingga Juni mendatang disesaliAnggota Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Pangkalpinang, Ferdiyansyah

“Kita sangat menyayangkan adanya rencana pemotongan tenaga medis kita di rumah sakit umum dan Puskesmas, yang diminta sumbangan mereka sekitar Rp400.000. Tenaga medis, adalah garda terdepan dalam menangani Covid-19, harusnya diberikan apresiasi dan diberikan penghargaan dan perhatian. Risiko mereka sangat besar,” keluh Ferdi kepada wartawan, Senin (20/4).

Bacaan Lainnya

Ferdi berharap, wacana rencana pemotongan uang makan tenaga medis tersebut dapat dikaji kembali. “Jadi saya prihatin dan berharap pemerintah daerah mengevaluasi kembali untuk meminta sumbangan dari tenaga medis. Mulai dari perawat, bidan dan juga dokter.  Kalau bisa kita berikan penghargaan dan bantuan yang besar kepada mereka,” imbuhnya.

Dia menambahkan, imbauan Aparatur Sipil Negara (ASN) menyumbang secara sukarela untuk penanganan Covid-19 dapat disikapi secara bijak. “Kalau mereka ikhlas silahkan, namun jika tidak tolong jangan diberikan sanksi kepada ASN nya,” kata Ferdi.

Senada dengan Ferdi, anggota DPRD Babel Rina Tarol menegaskan, Covid-19 merupakan musibah dan seyogianya dapat bekerja sama menanganinya bukan menjadikannya sebagai konsumsi politik. “Waras gak mereka? Ayo dong sadar. Ini musibah, jangan dijadikan untuk arena politik. Kita harus kompak koordinasi untuk mengamankan itu semua,” tegasnya.

“Pejabatnya jalan-jalan masih menikmati fasilitas mewah. Kok uang makan mereka dipotong? Harusnya mereka mendapat insentif, untuk yang provinsi, kabupaten dan juga kota. Tenaga medis juga dalam keadaan sulit untuk kerja setengah mati, berbahaya terus harus dipotong. Keluarga mereka juga terancam, harusnya diberikan insentif,” ujarnya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *