Arab Saudi Setop Visa Umrah, Travel di Batam dan Medan Resah

Jakarta – Agen perjalanan umrah di Batam, Kepulauan Riau resah setelah pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kegiatan umrah dari berbagai negara termasuk Indonesia. Keresahan terjadi karena mereka masih memiliki beberapa agenda pemberangkatan jamaah umrah sampai dengan Maret mendatang.

Keresahan tersebut salah satunya disampaikan oleh agen perjalanan umrah Zulindo Tour and Travel. Manajer Marketing Zulindo Tour and Travel Pramono mengatakan ada sekitar 115 calon jemaah umrah yang akan diberangkatkan bironya  pada 7 Maret mendatang.

Tapi, kebijakan pemerintah Arab Saudi tersebut membuat rencana keberangkatan jamaah umrah tersebut tidak jelas.

“Kami masih menunggu keputusan langsung dari Arab Saudi mengingat yang mengeluarkan visa kan dari sana,” katanya, Kamis (27/2) siang.

Tak hanya Zulindo Tour and Travel, Air Tour and Travel juga mengatakan hal yang sama. Adis selaku pemilik Air Tour and Travel mengatakan pihaknya sangat terpukul dengan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Pasalnya, kebijakan diberlakukan secara mendadak dan tanpa informasi.

“Yang pastinya kami sangat terpukul. Kenapa tidak diberitahukan jauh-jauh hari. Karena sudah ada beberapa perjalanan umroh bulan Maret ini,” kata Adis.

Tak hanya di Batam, keresahan sama juga disampaikan oleh pengelola biro travel dan umrah di Medan. Rizal Hasibuan Owner Travel Larispa Tour and Travel yang bekerjasama dengan Konsorsium PT MAS Travel dan PT Attin Nabila Utama Kabupaten Deliserdang mengatakan penangguhan visa umrah ini sangat berdampak bagi pengusaha travel umrah di wilayahnya.

Untuk usahanya, kebijakan tersebut telah membuat 200 pengajuan permohonan visa jamaah umrah travelnya dibatalkan.

“Jadi ya sudah pastilah terkendala semua kegiatan umrah. Pengajuan visa kita banyak. Itu ada 200an dari Sumut. Itu dari travel kita aja ya, kalau travel yang lain saya nggak tahu. Jadi untuk minggu ini sampai minggu depan belum bisa dimasukkan pengajuan visanya,” paparnya.

Rapat Internal

Pramono mengatasi permasalahan tersebut pihak manajemennya akan menggelar rapat internal. Rapat dilakukan untuk membicarakan langkah yang akan ditempuh perusahaan terkait penghentian sementara tersebut.

“Uang calon jemaah ini miliaran. Kami harus rapatkan dulu, mau diapakan uang ini. Apakah akan dikembalikan atau seperti apa,” kata Pramono lagi.

Sementara Adis mengatakan pihaknya masih menunggu kejelasan pasti dari Arab Saudi terkait penerapan aturan penghentian visa umroh dari 22 negara ini. Menurutnya, perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu jangka waktu  pemberlakuan kebijakan penghentian sementara umrah yang dilakukan pemerintah Arab Saudi.

“Kalau dalam hitungan minggu, mungkin masih bisa dipertimbangkan. Tapi kalau hitungan bulan atau sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan, maka kita akan lihat lagi, langkah apa yang akan kita ambil,” kata Adis lagi.

Adis menjelaskan sebagian calon jemaah umroh yang menggunakan jasa agen perjalanannya telah membayar uang tanda jadi keberangkatan. Uang ini mungkin saja dikembalikan kepada calon jemaah jika tenggang waktu pemberlakuan kebijakan tersebut berlangsung lama.

“Kami akan bicarakan lagi dengan calon jemaahnya. Kalau tidak lama pemberlakuan kebijakannya, kami akan lihat, apakah akan reschedule atau seperti apa. Tapi kalau lama, kemungkinan uang yang sudah masuk akan kami kembalikan,” ujar Adis.

Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan sementara visa umrah. Penghentian diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri Arab.

Penghentian tersebut dilakukan demi mengantisipasi penyebaran wabah virus corona yang sampai dengan Kamis (27/2) sudah membunuh 2.801 orang.

sumber : cnnindonesia.com

Pos terkait