Pembangunan Rural Ekonomi, Komisi II DPRD Babel Kembali ‘Sekapot Kampong’, Targetkan Sswadaya Beras

Bangka Barat – Terus menerus mendukung upaya untuk mencapai target swasembada beras sekaligus memotivasi kelompok tani sebagai salah satu pelaku sub sektor perekonomian rural agar kembali ke puncak gairah nya bercocok tanam, yang akhir-akhir ini sempat lesu karena deraan pandemi covid 19, Tim Komisi II DPRD Provinsi Babel ‘sekapot kampong’ lagi.

Kehadiran 7 punggawa Komisi II DPRD Babel yang terdiri dari Adet Mastur, SH, MH, Arbiyanto, Aryanto, SH, MH, Heryawandi, SE, Warkamni, Mansah, S.Th.I serta Edi Junaidi Foe, di sambut langsung ketua Gapoktan Sinar Belawang, Desa Mancung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Rabu, (18/08/2021).

“Kontur lahan kami di sini tidak sama, kurang rata juga bapak. Bentuknya seperti terrain dari tinggi hingga melandai, menyebab kan distribusi air kurang merata dan padi bibit kami sering kali kalah, se akan berlomba dengan rumput liar untuk tumbuh,” keluh H. Rogimin, petani yang ikut pertemuan bersama komisi II.

Lebih lanjut ia bercerita bila hujan mengguyur deras dan suplai air berlebih akan menggenangi hampir keseluruhan dari 114 hektar hamparan sawah warga.

“Iya, butuh irigasi pak, bila tidak akan begini terus. Hasil panen takkan maksimal. Di harap kan adanya bantuan. Saat ini kami masih mengatasinya dengan mesin penyedot air, tetapi tak efektif. Air berlebihan.” Ujar nya.

Menanggapi aduan petani desa Mancung tersebut, Mansah, S.Th.I menyebut kan jika ia bersama anggota komisi yang lain sedang berupaya untuk mencarikan solusi lewat fungsi penganggaran di lembaga legislasi agar keluhan petani ini dapat terselesai kan.

“Untuk APDB tahun ini sudah disahkan, DAM di sebelah sana itu sudah masuk ke dalam prioritas kami di komisi II. Tahun ini akan di upaya kan alsintan, walau pun mungkin tidak akan meng cover semua nya”, jelas politisi Nasdem ini.

Masih dalam kesempatan yang sama, ketua komisi II, Adet Mastur, SH, MH, mengapresiasi ke aktif-an petani desa Mancung.

“Kita apresiasi petani di sini, dari beberapa yang kami lihat, ini termasuk yang aktif. Untuk itu perlu memperhatikan lahan, irigasi tersier maupun sekunder,” pungkasnya. (Rel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *