Komisi IV DPRD Babel Tinjau Kesiapan KBM Tatap Muka di SMAN 4 Pangkalpinang

PANGKALPINANG – Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mendatangi SMA Negeri 4 Pangkalpinang, Senin siang (12/7). Kunjungan rombongan Komisi IV yang dipimpin Ranto Sendhu ini guna meninjau kesiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah itu pada minggu mendatang.

Ranto yang menjabat Sekretaris Komisi IV mengucapkan terima kasih kepada wakil kepala sekolah yang bersedia meluangkan waktu untuk sharing. Turut hadir dalam kunjungan itu Johansen Tumanggor dari Daerah Pemilihan Pangkalpinang dan Harianto dari Daerah Pemilihan Bangka Tengah. Turut mendampingi Kacabdin Wilayah I Dinas Pendidikan, Deswarman.

“Kami sudah menyusun kalender pembelajaran yang terbaru. Mulai tanggal 12 sampai dengan 18 Juli 2021 merupakan persiapan pembelajaran tatap muka. Dan untuk kelas belajar mengajar yang semula dijadwalkan hari ini, mengingat kondisi pandemi sekarang maka direncanakan akan dimulai pada tanggal 21 Juli nanti untuk kelas tatap muka langsung,” jelas Deswarman.

Wakil Kepala SMAN 4 Pangkalpinang bidang Humas dan Sarpras, dra. Elisa Meiventini sampaikan kuota yang tersedia sejumlah 224 siswa dengan fasilitas ruang belajar adalah tujuh kelas.

“Terkait PPDB yang sudah berlalu, peminat yang mendaftar ke SMA ini sangat melebihi kuota, yaitu sebanyak 472 siswa. SMA yang berdiri di tahun 1993 ini, sangat kekurangan sarana prasarana. Selama berdiri kami belum pernah renovasi, hanya ada rehab saja,” ungkap Elisa.

Pada pertemuan ini, Ranto juga mempertanyakan kenapa tahun ajaran 2021 ini peminat SMA jauh melebihi SMK. Padahal, katanya, SMK memiliki program studi yang dapat mempersiapkan siswa untuk memasuki langsung dunia kerja.

“SMK masih diminati tetapi jurusan tertentu.
Salah satu penyebabnya karena di SMK, ada biaya lebih terkait kompetensi pengembangan potensi yang harus dikeluarkan oleh siswa”, ucap Deswarman.

Johansen tambahkan berdasarkan tinjauan sudah seharusnya ada penambahan bangunan kelas, mengingat tingginya minat siswa yang ingin bersekolah disini. “Hingga hari ini, masih banyak masyarakat Pangkalpinang yang menyampaikan keluhannya kepada kami terkait keterbatasan dari sistem PPDB ini, ” ujarnya.

Sementara, Harianto menungkapkan ada baiknya untuk dikaji kembali sistem pendaftaran PPDB ini, terutama untuk jalur zonasi, karena cukup banyak permasalahan yang terjadi. Jika memungkinkan, katanya, pendaftaran dengan sistem nilai ujian seperti dulu lebih memacu siswa untuk berprestasi dan mendapatkan sekolah sesuai dengan kemampuannya.

“Memang ini aturan pusat, tapi jika dapat diatur kembali regulasi untuk persentase masing – masing jalur PPDB terutama kuota zonasi lebih diperbesar, itu lebih baik, ” kata politisi Golkar ini diakhir pertemuan.

Sumber : (Pramas Publikasi Setwan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *