Update 18 November Covid -19 Babel

Pangkalpinang, Detakbabelnews  -Perlu digarisbawahi dan ditegaskan bahwa penanganan Covid-19 adalah kerja dan tanggung jawab bersama.

Oleh sebab itu, penanggulangan bencana nonalam ini musti dilakukan dengan saling bekerjasama, bersinergi dan berkolaborasi.

Bacaan Lainnya

Tanpa itu, upaya kita bersama dalam mengatasi pandemi ini tidak akan berhasil dan maksimal. Kondisi dan adaptasi kebiasaan baru saat ini tak boleh membuat kita lalai dan lupa diri, bahkan abai terhadap Covid-19. Sebaliknya, menjadi motivasi bagi kita semua masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk terus menjaga soliditas dan merawat solidaritas termasuk menanggalkan ego sektoral dalam ikhtiar bersama memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 maupun kesiapsiagaan menanggulangi pandemi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Adalah fakta bahwa selama vaksin Covid-19 belum dinyatakan tersedia untuk publik maka kemungkinan dan potensi penularan Covid-19 akan terus terjadi, dan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri saat ini penularannya tidak lagi didominasi oleh kasus impor (imported case), namun sudah terjadi kasus transmisi lokal, local transmission)_ yang cukup banyak. Hal ini musti menjadi perhatian kita semua agar lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini. Masyarakat tak boleh lengah, namun jangan pula panik, harus tetap awas, waspada dan peduli.

Pastikan bahwa pada setiap kesempatan kita selalu disiplin dalam menerapkan Trilogi Protokol Kesehatan Covid-19 yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan/keramaian, dan mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer (3M).

 

Kecuali itu, semangat optimisme dan positive thinking musti digelorakan, sebagaimana motto: ” Yang sakit harus sembuh, yang sehat harus tangguh”.

A. INFORMASI TENTANG HASIL PEMERIKSAAN TES RAPID (RDT) DAN TES SWAB (PCR)*

1. UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

a. Tes Rapid (RDT)* _update_ 18 November 2020
– Pemeriksaan RDT : 12
– Hasil Reaktif : 0
– Hasil Non Reaktif : 12

b. Tes Swab (PCR/Polymerase Chain Reaction)* _update_ 17 November 2020
– Pemeriksaan PCR : 80
– Hasil Positif : 12
– Hasil Negatif : 68
– Inconclusive : 0
– Invalid : 0

2. Laboratorium Biologi Molekuler Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang

update_ 17 November 2020
– Pemeriksaan PCR : 69
– Hasil Positif : 5
– Hasil Negatif : 64
– Inconclusive : 0
– Invalid : 0

B. INFORMASI TENTANG _UPDATE_ KASUS COVID-19

Berikut disampaikan update_ kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu 18 November 2020, yaitu:

– Dinyatakan selesai isolasi & bebas Covid-19 : *720* (bertambah 14)
– Dalam isolasi/perawatan : 102 (bertambah 12 – berkurang 14)
– Kumulatif kasus konfirmasi : *832* (bertambah 12)

dengan detail sebaran:

– Pangkalpinang : *241* (bertambah 4)
– Bangka : *232* (bertambah 1)
– Bangka Tengah : *182*
– Bangka Barat : *60* (bertambah 1)
– Bangka Selatan : *14* (bertambah 1)
– Belitung : *84* (bertambah 5)
– Belitung Timur : *19*

C. INFORMASI TENTANG ORANG YANG SELESAI ISOLASI DAN KARANTINA SERTA DINYATAKAN BEBAS DARI COVID-19

Disampaikan bahwa *14 (empatbelas) orang selesai menjalani isolasi dan karantina serta dinyatakan bebas dari Covid-19,* yaitu:

*KOTA PANGKALPINANG: 3*
*KABUPATEN BANGKA: 8*
*KABUPATEN BANGKA TENGAH: 2*
*KABUPATEN BANGKA SELATAN: 1*

Berkait data berikut identitas orang yang selesai menjalani isolasi dan karantina serta dinyatakan bebas dari Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam rilis resminya hanya menyampaikan informasi umum berdasarkan wilayah sebaran kasus (kota/kabupaten). Untuk detail dan informasi spesifik disampaikan oleh atau melalui Satgas Penanganan Covid-19 Kota/Kabupaten.

*D. INFORMASI TENTANG ORANG YANG TERKONFIRMASI COVID-19*

Disampaikan bahwa *12 (duabelas) orang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19,* yaitu:

*KOTA PANGKALPINANG: 4*
*KABUPATEN BANGKA: 1*
*KABUPATEN BANGKA BARAT: 1*
*KABUPATEN BANGKA SELATAN: 1*
*KABUPATEN BELITUNG: 5*

Berkait data berikut identitas orang yang terkonfirmasi Covid-19, sebagaimana data dan identitas orang yang selesai menjalani isolasi dan karantina serta dinyatakan bebas dari Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam rilis resminya hanya menyampaikan informasi umum berdasarkan wilayah sebaran kasus (kota/kabupaten). Untuk detail dan informasi spesifik disampaikan oleh atau melalui Satgas Penanganan Covid-19 Kota/Kabupaten.

E. INFORMASI TENTANG SITUASI DAN PERKEMBANGAN DI WISMA ISOLASI & KARANTINA COVID-19*

1. BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung*
– Kapasitas Kamar : 100
– Jumlah Penghuni : 38
– Penghuni Suspek : 0
– Penghuni Konfirmasi : 38
– Penghuni Pulih : 389

2. Asrama Haji Provinsi Kepulauan Bangka Belitung*
– Kapasitas Kamar : 47
– Jumlah Penghuni : 39
– Penghuni Suspek : 5
– Penghuni Konfirmasi : 34
– Penghuni Pulih : 131

Ketersediaan kamar bergantung pada kondisi pasien berdasarkan kriteria tertentu, seperti yang memerlukan pendampingan, misal balita, anak, lansia, dan sebagainya.

3. RSUD dr H Marsidi Judono Belitung*
– Jumlah Pasien : 4
– Pasien Suspek : 0
– Pasien Konfirmasi : 4
– Pasien Pulih : 66

4. Swaisolasi/Isolasi Mandiri (dalam Pemantauan dan Pengawasan)*
– Masih Isolasi Mandiri : 1
– Selesai Isolasi Mandiri : 67

Dengan demikian, *persentase tingkat orang yang selesai isolasi dan dinyatakan sehat dari Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibandingkan dengan kemarin mengalami kenaikan yakni berada di angka 86,54%*, sementara *tingkat _”kematian”_ orang yang terkonfirmasi Covid-19 berada di angka *1,20%*.

Masih terpaparnya sejumlah orang akibat Covid-19 sudah barang tentu *menjadi keprihatinan kita semua, sekaligus juga menjadi catatan khusus yang kian mengafirmasi bahwa penyebaran dan penularan virus Corona belum berakhir dan wabah ini ada di sekitar kita, apalagi dengan munculnya _klaster perkantoran_, _klaster perkebunan_, _klaster fasilitas kesehatan_, _klaster keluarga_ dan _klaster perumahan_, serta _klaster pesantren_, _klaster perkumpulan_ dan _klaster kampung_ dalam sejumlah kasus terakhir.

Oleh karenanya hal tersebut harus menjadi perhatian kita untuk tetap meningkatkan kewaspadaan khususnya terkait *beberapa kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belakangan yang menunjukkan fakta yang tak bisa dimungkiri yakni terpaparnya pelaku perjalanan baik untuk kepentingan dinas maupun umum yaitu orang yang melakukan perjalanan dari luar terutama dari daerah terjangkit apalagi episentrum Covid-19 _(imported case)_, yang kemudian membawa dan menularkan virus tersebut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehingga terjadi transmisi lokal _(local transmission)_, dan hal ini tak bisa dianggap sebagai persoalan sepele apalagi diremehkan*.

Sepatutnya hal ini menjadi  “warning”*_ bagi kita semua warga masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tak terkecuali bagi Pemerintah Kabupaten/Kota untuk lebih responsif dan proaktif dalam melakukan pengendalian kasus terutama “screening”_ atau deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19 dengan secara terus menerus menyosialisasikan, mengampanyekan, mengajak, dan melakukan penegakan disiplin Protokol Kesehatan Covid-19, seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) menuju tatanan masyarakat produktif dan aman.

F. INFORMASI TENTANG PENGENDALIAN COVID-19 DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG*

Sebagaimana disampaikan di atas, bahwa *tingkat pulih atau bebas dari Covid-19 dan selesai isolasi orang yang terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hari ini Rabu 18 November 2020 mengalami sedikit peningkatan yakni 86,54%* dan dengan demikian *orang yang masih atau sedang dalam perawatan dan penanganan pun turun yakni 12,26%.

Perlu diingat bahwa kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam 3 bulan terakhir mengalami lonjakan orang yang terinfeksi atau terpapar Covid-19 terutama pada _klaster perkantoran klaster perkebunan klaster keluarga klaster fasilitas pelayanan kesehatan, klaster keluarga, klaster perumahan, serta terbaru klaster pesantren, klaster perkumpulan, dan klaster kampung . Sebab itu, hal ini perlu kita sikapi serius yakni dengan terus meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran serta kedisiplinan dalam menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19.

Agar jumlah kasus virus corona tak melaju kian kencang, Satgas Penanganan Covid-19 kini menerapkan strategi penanganan sejak hulu. Ini berarti, pemerintah mendorong percepatan perubahan perilaku masyarakat secara individual maupun komunal yakni mematuhi 3M secara disiplin–istilah yang merujuk kepada Protokol Kesehatan pencegahan peredaran virus corona. Masing-masing adalah menjaga jarak dan menghindari kerumunan, menggunakan masker, serta mencuci tangan dengan sabun.

Di saat vaksin untuk virus corona belum tersedia untuk publik, pencegahan merupakan satu-satunya jalan agar infeksi kasus virus corona tidak meroket. Dan, pemerintah menilai strategi terbaik untuk menghambat peredaran virus corona dan penularannya adalah menempatkan masyarakat di garda terdepan, dengan perubahan perilaku sebagai ujung tombak.

Dalam Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19, yang dipublikasikan Satgas Penanganan Covid-19, ada 3 (tiga) perubahan perilaku yang diharapkan. Masing-masing adalah *iman, aman dan imun*.

Yang dimaksud dengan iman adalah masyarakat diharapkan tetap beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, dengan meyakini bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa adalah Sang Pencipta segala makhluk yang ada alam semesta. Sehingga Dia pula yang memiliki Kuasa untuk mengangkat wabah atau virus ini dari muka bumi.

Sementara perilaku aman berarti patuh dan disiplin terhadap Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19.
Sedangkan perubahan perilaku yang diharapkan untuk imun, terdiri dari berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, serta tidak panik dan tetap bergembira (optimis).

Adapun upaya pengendalian Covid-19 khususnya dalam rangka menekan penularan dan penyebaran Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terus melonjak, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluarkan sejumlah kebijakan dan ketentuan yang sifatnya taktis, sebagai berikut:

a. Agar setiap institusi/lembaga/badan/kantor pemerintah maupun swasta membentuk Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di lingkungan kerja masing-masing;

b. Agar setiap institusi/lembaga/badan/kantor pemerintah maupun swasta menerapkan ketentuan/kewajiban melakukan tes rapid atau tes swab PCR secara mandiri bagi setiap pegawai/karyawan yang kembali dari dinas luar (DL) tanpa terkecuali;

c. Agar setiap institusi/lembaga/badan/kantor pemerintah maupun swasta memfasilitasi dengan menyediakan ruang kerja yang terpisah (khusus) bagi pegawai/karyawan yang baru kembali dari dinas luar (DL);

d. Meniadakan swaisolasi atau karantina mandiri bagi orang yang terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala (simptomatik), dengan melakukan isolasi dan karantina terpadu di Wisma Karantina atau Wisma Isolasi agar proses pemulihan dan kesembuhan bisa dilakukan dengan disiplin dan terukur.

e. Bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Pangkalpinang, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pemantauan terhadap pelaku perjalanan yang tiba atau masuk ke wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai upaya untuk memudahkan proses _tracking_ demi memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tak lupa, Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama kepada tim medis, tenaga kesehatan, dokter, perawat, Satgas Penegakan Disiplin/Yustisi Protokol Kesehatan Covid-19, personel TNI dan POLRI, serta para relawan, yang sudah berjibaku, berjuang dengan tegar, serta merespon secara cepat dalam melakukan perawatan, penanganan, pemantauan, dan pengendalian Covid-19. Jangan kita tambah lagi beban berat yang telah mereka pikul dengan sikap ketidakpedulian kita dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

_Progress_ dan capaian yang baik dalam penanganan Covid-19 tidak lain berkat kerja semua pihak serta kesadaran dan kepedulian dari masyarakat yang terus konsisten, terlibat dan memberi andil dalam pengendalian dan penanggulangan pandemi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Komunikasi intens dan koordinasi antara Satuan Tugas Kabupaten/Kota dengan Satuan Tugas Provinsi, khususnya komitmen Kepala Daerah sebagai Pimpinan Satuan Tugas di Kota/Kabupaten termasuk Camat dan Kepala Desa/Lurah dalam melakukan manajemen krisis adalah kunci penting dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19.

Sembari terus menyemarakkan *GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)*, dengan menjadikan desa/kelurahan kita sebagai “Kampung Tegep Mandiri” maka kita turut serta menanggulangi pandemi terutama dalam upaya memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 di lingkungan terdekat kita masing-masing.

Karena *kerjasama, partisipasi aktif, kepatuhan, dan kedisiplinan kita dalam menerapkan Protokol Kesehatan 3M terutama di tempat umum, pusat keramaian, dan fasilitas publik, seperti kantor, rumah ibadah, lembaga pendidikan, obyek wisata, pasar, mal atau supermarket; serta mempraktikkan pola atau perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), adalah faktor kunci pencegahan agar kita, keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat kita, tidak menjadi “carrier/vektor”(pembawa virus atau sumber penular virus) atau bahkan menjadi “suspect” (orang yang terpapar atau terkonfirmasi Covid-19).

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa segera mengangkat wabah ini dari muka bumi, dan senantiasa mencurahkan kasih sayang-Nya kepada para pejuang Covid-19 yang sudah mempertaruhkan pikiran, tenaga, dan raga, bahkan jiwa dan nyawanya untuk menanggulangi dan menangani Covid-19.

Terakhir, mari kita terus membangun semangat dan optimisme untuk saling menjaga, dengan saling mengingatkan dan saling menguatkan.

SUMBER : TIM KOMUNIKASI PUBLIK SATGAS PENANGANAN COVID-19 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *