Waspada Corona, DPRD DKI Ancam Setop Anggaran Formula E

Jakarta – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Gubernur DKI Anies Baswedan membatalkan rencana gelaran Formula E 2020. Prasetyo mengatakan itu setelah ada informasi pasien positif corona (Covid-19) di Indonesia.

Jika Pemprov DKI mengabaikan, Prasetyo menyatakan bisa saja pihaknya tak merestui pencairan anggaran untuk Formula E Jakarta. Dia menyatakan anggaran Formula E bisa disetop dahulu untuk kepentingan publik. Itu diungkap Prasetyo menyambut pertanyaan soal nasib gelaran Formula E yang sudah diketok tersebut.

“Ya, kan bisa disetop dulu. Kita juga bisa kok kita setop, enggak kita keluarkan semua [anggaran]. Kerugian yang ada sudah dikeluarkan oleh dia tinggal dilaporkan kepada DPRD aja fungsi kita,” jawab Prasetyo saat ditemui di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).

Soal wacana pembatalan Formula E, Prasetyo mengatakan Anies bisa meniru apa yang telah dilakukan Qatar yang batal menggelar seri pertama MotoGP 2020 pada 8 Maret nanti.

“Saya rasa kayak di Qatar dihentikan dulu, banyak jadwal dihentikan. Kalau kebijakan Pak Anies seperti itu, itu harus dihentikan,” kata Prasetyo.

“Saya sepakat untuk dihentikan dahulu,” sambungnya.

Prasetyo mengatakan gelaran Formula E tak hanya bakal didatangi pebalap saja, tetapi lebih banyak lagi dari berbagai negara. Baik dari tim, maupun penggemar.

“Karena kita melihat pembalap cuma 60 pembalap tapi pembalap itu bawa mekanik. Mekanik itu banyak orang ratusan orang. Kita enggak tahu dia kena atau enggaknya. Untuk amannya Jakarta, Indonesia, itu harus dihentikan dulu,” kata politikus PDIP itu.

Menurut Pras ada banyak negara yang menghentikan acara internasional karena penyebaran virus corona tersebut. Bukan hanya MotoGP Qatar, kegiatan besar di dunia pun banyak yang dibatalkan sebagai bagian dari kewaspadaan risiko wabah corona.

“KTT Nonblok yang ada di Amerika juga dihentikan kok, negara besar, negara superpower,” kata Prasetyo.

Gelaran Formula E Jakarta rencananya digelar pada Juni mendatang. Arena balap mobil listrik itu sejauh ini bakal menggunakan kawasan Monas dan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Pras mengatakan Pemprov DKI masih memiliki waktu untuk memberitahu kepada penyelenggara. Apalagi, Indonesia masih baru saja mendapatkan informasi ada dua warga Depok yang positif terinfeksi virus Corona.

“Kita baru kedapetan Corona baru dua hari ini kan. Pokoknya sementara kita fokus kepada masalah Corona di Jakarta,” kata Prasetyo.

Sejauh ini, setidaknya ada 136 orang yang sempat dipantau oleh Dinkes DKI soal Corona. Dari angka itu, 115 orang dinyatakan sehat, sementara sisanya masih dalam pemantauan.

Selain angka itu, ada sebanyak 39 orang yang masuk dalam pengawasan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Anies memastikan DKI sudah membuka posko untuk Tim Gerak Cepat COVID 19 yang berlokasi di Dinas Kesehatan DKI Jalan Kesehatan nomor 10, Jakarta. Adapun langkah pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah dengan membuka posko dan call center 119 serta 112 untuk masyarakat yang merasakan gejala Virus Corona. Masyarakat akan dijemput Dinas Kesehatan di rumah masing-masing.

Kemudian Anies menghentikan perizinan keramaian di Ibu Kota untuk mengantisipasi risiko penyebaran virus corona. Ia juga mengaku akan mengkaji ulang perizinan keramaian yang sudah masuk dalam proses pengajuan. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait