Usai Kontak dengan WN Singapura yang Kena Corona, 15 Warga Batam Diawasi

Batam – Tim gabungan dari Dinas Kesehatan Kota Batam, KKP Klas I Batam dan Bidang Dokkes Polda Kepri tengah memantau 15 warga Batam yang diketahui melakukan kontak dengan VP, perempuan WN Singapura yang dinyatakan positif corona.

Tim menyatakan pihaknya mendapat notifikasi dari National Focal Point (NFP) Indonesia yang meneruskan notifikasi dari NFP Singapura pada 1 Maret lalu. Isinya, tentang interaksi langsung terkait pihak tertentu di Batam yakni VP, WN Singapura yang diketahui memiliki rumah di kota tersebut.

Perempuan itu diketahui berkunjung ke Batam pada 20 Februari lalu dan kembali ke Singapura pada 23 Februari.

Selama di Batam, VP melakukan interaksi langsung dengan dua WNI yakni P, laki-laki usia 33 tahun yang merupakan sopir dan CSS, wanita usia 39 tahun yang merupakan asisten rumah tangga. Terhadap P dan CSS, tim sudah melakukan wawancara dan pengambilan spesimen laboratorium

“Sampai saat ini, kedua (pihak yang melakukan) closed contact tidak mengalami gejala demam, batuk, sakit tenggorokan dan sesak nafas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, dalam jumpa pers di Batam, Senin (2/3).

Tak hanya itu saja, tim juga memantau tiga orang yang melakukan interaksi dengan supir yakni istri dan dua anaknya serta 10 orang yang berinteraksi dengan asisten rumah tangga yakni keluarga, saudara dan satu orang driver Gojek yang mengantarnya pulang.

“Total semuanya 15 orang. Semuanya sudah kita ambil spesimen laboratorium dan kami tunggu hasilnya sekitar empat hari,” kata Tjetjep lagi.

Hingga saat ini, tim terus melakukan penelusuran dan sudah mendapatkan informasi tentang manifest penumpang kapal ferry sebelumnya.

“Sudah kita dapatkan datanya dimana 26 WNI dan 82 WNA. Tim kami sudah di lapangan untuk menelusuri penumpang kapal ini. Tim bergerak terus untuk menelusuri ini secara bertahap,” kata Tjetjep.

Sementara itu, Kadinkes Batam Didi Sumarjadi pada kesempatan yang sama mengatakan, terhadap supir P dan tiga orang anggota keluarganya tengah diobservasi di rumahnya. Sedangkan untuk 11 orang lainnya yakni CSS, 9 keluarganya dan 1 driver Gojek akan diobservasi di Asrama Haji lantai 3.

Warga Depok Tertular Virus Corona Usai Dansa

Sementara itu Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan salah satu WNI positif virus corona yang merupakan warga Depok tertular saat berdansa dengan rekannya yang merupakan warga negara Jepang.

“Jadi dia guru dansa dia dansa, dia dansa dengan teman dekatnya itu,” kata Terawan RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3).

Warga Depok itu kemudian mengalami gejala batuk pada 14 Februari dan menjalani rawat jalan di rumah sakit. Selanjutnya 12 hari kemudian, dia dirawat intensif karena batuk tak kunjung reda.

“Tanggal 28 (Februari) dia menelepon teman dansanya dan memberitahu dirawat karena positif corona,” kata Terawan.

Presiden Jokowi telah mengumumkan dua WNI positif corona setelah berkontak dengan warga Jepang.

“Ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia. Dicek di sana ternyata positif Corona. Tim di Indonesia langsung menelusuri,” kata Jokowi di Istana.

“Ternyata orang yang telah terkena Virus Corona ini berhubungan dengan dua orang, seorang ibu yang umurnya 64 tahun, dan putrinya 31 tahun,” tutur Jokowi.

Penelusuran itu, kata Jokowi, dilakukan terhadap siapa saja yang ditemui oleh orang Jepang itu serta lokasi pertemuannya.

“Dicek oleh tim kita pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya mendapat laporan dari Pak Menkes [Terawan] bahwa ibu ini dan putrinya positif corona,” katanya.

“Di Indonesia. Sudah di rumah sakit,” kata Jokowi menambahkan.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan dua WNI yang positif virus corona tersebut saat ini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait