280 Anggota Tim Observasi Corona Dilepas ke Pulau Sebaru

Jakarta – Sebanyak 280 anggota tim gabungan dengan misi observasi 188 WNI dari Kapal World Dream terkait Virus Corona diberangkatkan ke Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.

Pasukan gabungan itu akan diberangkatkan dengan menggunakan KRI Banda Aceh dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (26/2).

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono mengakui persiapan observasi para WNI ini cukup singkat dan mendadak. Meski begitu, dirinya meyakini seluruh anggota siap menjalankan misi tersebut.

“Sekali lagi kita siap melaksanakan kegiatan tentunya dengan baik aman dan lancar,” katanya, di lokasi.

Kegiatan ini, kata dia, sebenarnya tak berbeda jauh dengan misi observasi penyelamatan yang sebelumnya dilakukan di Natuna terhadap WNI yang dievakuasi dari Wuhan.

Yang berbeda dari misi ini adalah pelaksanaan observasi di pulau tanpa penghuni. Karena itu, pelengkapan peralatannya banyak melibatkan kapal milik TNI Angkatan Laut.

Yudo juga memastikan gedung yang nantinya dijadikan tempat observasi WNI ini telah tersedia berupa pondokan atau cottage yang aman, dan cukup nyaman.

“Ya hanya tempatnya yang berbeda. Tapi untuk organisasinya hampir sama. Karena ini di pulau sehingga banyak melibatkan kapal-kapal angkatan laut,” kata dia.

Yudo menjelaskan dalam misi penyelamatan ini, para WNI yang merupakan awak kapal World Dream akan ditransfer ke KRI dr. Soeharso pada pukul 10.00 waktu setempat.

Setelah itu, para WNI ini akan menjalani tes kesehatan, yang juga mencakup tes darah, oleh pihak Kementerian Kesehatan di KRI Soeharso.

“Setelah itu kurang lebih jam 13.00 atau jam 14.00 kapal SHS akan tolak menuju ke Sebaru,” katanya.

Maka jika semua berjalan sesuai rencana,para WNI ini akan tiba di Pulau Serabu pada hari Jumat (28/2)

Dan akan langsung ditransfer ke daratan. Rencananya, kapal ini tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB.

“Kita laksanakan tindakan observasi seperti yang kemarin kita laksanakan di Lanud Raden Sajad (Natuna),” katanya.

Observasi, kata Yudo, akan dilakukan sesuai arahan Kemenkes, yakni selama 14 hari. Seluruh tim yang ikut dalam misi penyelematan pun akan ikut dalam kegiatan observasi tersebut.

“Harapan kita komando tugas gabungan terpadu ini yang digelar dengan kekuatan TNI Polri dan kementerian lembaga terkait dapat dilaksanakan dengan baik sesuai waktu yang telah ditentukan,” kata dia.

Terpisah, Kementerian Kesehatan akan mengirimkan tim pendukung pelaksanaan observasi terhadap di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, pada Rabu (26/2) siang.

“Kita merencanakan sekitar Rabu siang seluruh tim pendukung kita dorong ke sana, di dalamnya termasuk tim kesehatan yang jumlahnya sekitar 30 orang,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, kemarin. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait