Rakorgub se Sumatera, Gubernur Erzaldi Usul Sumatera Commodity Trading House

BENGKULU,Detakbabelnews.com — Komoditi lada tetap menjadi perhatian Erzaldi Rosman Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Pasalnya hampir di setiap kesempatan komoditi ini selalu dibahas. Saat Rakorgub se Sumatera di Bengkulu, Selasa (9/7/2019) sempat diulas agar komoditi lada dikelola secara baik.
Sejumlah gubernur menghadiri pertemuan ini di antaranya, Gubernur Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Aceh, Kepulauan Riau, Gubernur Riau, Gubernur Sumatera Utara dan Gubernur Lampung.
Gubernur Erzaldi menjelaskan, lada terbaik ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Lampung. Sebaiknya komoditi ini ditangani secara profesional, namun tetap di bawah pemerintah, sehingga tetap terawasi. Jangan sampai komoditi ekspor ini dikuasai swasta, lalu berdampak kurang baik bagi petani.
“Sekarang ini ada pencampuran lada dari luar negeri dengan lada produksi daerah. Setelah dicampur, kemudian dikirim ke Eropa dan Amerika,” jelas Gubernur Erzaldi.
Berangkat dari persoalan ini, Gubernur Erzaldi mengusulkan masing-masing provinsi di wilayah Sumatera pegang satu komoditi. Tujuannya untuk menjaga kualitas produk. Contohnya, kadar kepedasan lada luar negeri lebih rendah dari kadar kepedasan lada lokal.
“Membentuk Sumatera commodity trading house dengan model tacling trading commodity, yang berbasis unggulan komoditi di masing-masing provinsi,” ungkap Gubernur Erzaldi.
Upaya percepatan pergerakan roda perekonomian juga menjadi pembahasan Gubernur Erzaldi. Menurutnya, perlu ada jembatan penghubung antara Pulau Bangka dengan Pulau Sumatera. Posisi Bangka Belitung sama dengan Bengkulu dan Kepri yang tidak dilalui jalan tol.
“Ini perlu diperjuangan. Upaya lain, meningkatkan konektivitas pulau Sumatera ke Jawa dengan membangun pelabuhan yang dapat disinggahi tanker berkapasitas besar. Ini guna menghubungkan antara Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan,” jelas Gubernur Erzaldi.
Kesempatan ini menjadi momen penandatangan Memorandum of Raflesia. Selanjutnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersedia menjadi tuan rumah merumuskan rencana aksi terhadap Memorandum of Raflesia.
Terkait pengembangan sumberdaya manusia, Gubernur Erzaldi menyarankan melalui konsep pengembangan kependudukan dan PPA, dengan memadukan penyusunan roadmap pengembangan kependudukan se Sumatera. 
“Informasi teknologi mempunyai peran yang besar terhadap pengembangan vokasi SDM. Sekolah vokasi disesuaikan dengan daerah dengan pertimbangan potensi,” saran Gubernur Erzaldi.
Sumber: 
Dinas Kominfo

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *