Kemerdekaan adalah hadiah terbesar yang dipersembahkan para pejuang patriot kusuma bangsa dan Syuhada bagi negara dan rakyat Indonesia.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah saat memberikan sambutan pada acara Sholat Berjamaah, Dzikir dan Tabligh Akbar dalam rangkaian peringatan HUT RI Ke -73, di Halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Kamis ( 16/08/18 ).
" Kemerdekaan bukanlah hadiah yang diberikan penjajah bagi Indonesia melainkan melalui perjuangan keras dan panjang, bukan satu tahun, bukan puluhan melainkan ratusan tahun," jelas Wagub Abdul Fatah.
Peran serta para ulama, santri, rakyat jelata yang dipimpin para raja, mereka bahu membahu patah tumbuh hilang berganti berjuang agar negeri tercinta ini bebas dari penjajahan kaum kolonial dari muka bumi nusantara.
Saat ini kita sudah merdeka, kita tidak ingin dijajah seperti dahulu kala, mereka di pecah belah, kita boleh berbeda bahasa, berbeda suku, ras, agama tetapi jangan sampai berbeda dalam memaknai arti sebuah kemerdekaan dan nilai – nilai kesatuan bangsa.
" Apa yang telah diperjuangkan para terdahulu kita, tugas kita tidaklah ringan sebab selain mempertahankan kemerdekaan kita isi pembangunan di segala bidang, baik fisik maupun sosial , ekonomi, politik, budaya, pertahanan dan keamanan secara merata dan berkeadilan," terangnya.
Wagub Abdul Fatah lanjutkan bahwa siapapun kita mulai dari persiden sampai masyarakat jelata tetap dalam satu barisan, berdiri sama tinggi duduk sama rata kedudukan yang sama di mata hukum, semua kebijakan dan aturan yang dibuat para pemimpin atau pemegang wewenang sepatutnya harus sampai ke masyarakat harus transparan dan akurat sehingga dapat terjaga keabsahannya.
"Kemajuan suatu bangsa tidak akan dapat kita raih dengan mudah tanpa dengan adanya upaya yang strategis, jika kita ingat maju dan kuat maka diperlukan komitmen, keinginan, kesungguhan dalam mencapai kesuksesan pembangunan yang berkeadilan dan merata," harap Wagub Abdul Fatah.( Hdy )
