Ketergantungan Ekonomi Masyarakat Bangka Belitung pada Sektor Tambang Timah: Perlunya Kebijakan Pemerintah Daerah yang Terintegrasi

Pangkalpinang Detakbabel.com– Bangka Belitung dikenal sebagai daerah yang kaya akan potensi tambang, terutama dalam sektor pertambangan timah. Meskipun begitu, sektor tambang timah di daerah tersebut mengalami konsumsi yang lebih rendah dari tahun ke tahun. Sejak zaman kolonial Belanda pada abad ke-17, pertambangan timah telah menjadi andalan perekonomian daerah tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, sektor tambang timah di Bangka Belitung mengalami penurunan akibat perubahan kondisi global dan berbagai faktor internal. Sejak tahun 1980-an, harga timah mengalami penurunan drastis, sehingga beberapa tambang tutup, dan ratusan ribu penambang kehilangan pekerjaan.

Pola pertambangan yang monokultur dan tidak berkelanjutan menjadi penyebab utama terjadinya ketergantungan ekonomi masyarakat Bangka Belitung pada sektor tambang timah. Seiring berjalannya waktu, kondisi tersebut semakin memburuk dengan semakin berkurangnya cadangan timah yang tersedia. Saat ini, hanya ada sekitar 6 tambang timah yang masih aktif dan jumlah produksi tambang menurun dari tahun ke tahun.

Untuk mengatasi ketergantungan ekonomi masyarakat pada sektor pertambangan timah, pemerintah daerah Bangka Belitung harus memperkuat sektor-sektor lain untuk menjadi pilar baru dalam perekonomian daerah tersebut. Salah satu sektor yang dapat dikembangkan adalah sektor pariwisata. Bangka Belitung memiliki keindahan alam dan kekayaan budaya yang dapat menjadi magnet wisatawan. Menurut data Dinas Pariwisata, pada tahun 2019, ada sekitar 600.000 wisatawan yang berkunjung ke Bangka Belitung. Namun, infrastruktur yang belum memadai menjadi kendala terhadap perkembangan sektor pariwisata di daerah tersebut.

Selain sektor pariwisata, sektor pertanian juga dapat menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan ekonomi masyarakat pada sektor pertambangan timah. Namun, pengembangan sektor pertanian di Bangka Belitung masih belum optimal karena keterbatasan modal dan infrastruktur.

Seiring dengan berkembangnya sektor lain, pemerintah daerah Bangka Belitung juga harus memperkuat sektor pendukung, seperti infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia. Sektor pariwisata membutuhkan jaringan transportasi yang memadai dan pengembangan fasilitas penginapan yang berkualitas. Sedangkan sektor pertanian memerlukan infrastruktur pengolahan dan perdagangan produk pertanian yang lebih baik, serta pelatihan keterampilan bagi petani.

Menumbing, sebuah kawasan bersejarah di Desa Muntok, Kabupaten Bangka barat, dapat dijadikan contoh kasus sukses dalam pengembangan sektor pariwisata di Bangka Belitung. Sektor perikanan dan olahan makanan juga berkembang pesat di daerah tersebut.

Jika kebijakan pemerintah daerah Bangka Belitung dalam mengatasi ketergantungan ekonomi masyarakat pada sektor pertambangan timah dapat terintegrasikan dan dilakukan dengan tepat, maka sektor-sektor lain dapat menjadi penopang utama dalam perekonomian daerah tersebut serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat setempat.

Penulis : Muhammad Zulham

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *