PANGKALPINANG, Detakbabelnews.com – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Dede Purnama Alzulami menyebutkan dampak penyebaran Covid-19 yang begitu cepat sehingga membuat pemerintah dan para ulama telah mengeluarkan arahan untuk tidak mengerjakan salat berjamaah di masjid dan mushola untuk sementara waktu.
“Para ulama dan umara mengajak kita untuk sama-sama mengantisipasi memutus mata rantai berkembangnya virus ini, bukan hanya sekedar di negara kita, sebagai contoh, di Mesir, ulama Al-Azhar mengeluarkan fatwa agar tidak melaksanakan bentuk aktivitas berjamaah,” kata pria yang akrab disapa Ustaz Dede di Gedung DPRD Babel, Senin (27/4).
Kendati demikian, menurut dia, arahan atau imbauan melalui surat edaran tersebut tentu menimbulkan polemik di tengah masyarakat, apalagi memasuki bulan Ramadan dimana banyak masyarakat yang ingin menjalankan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid.
“Saya percaya surat edaran ini akan ditanggapi beragam oleh masyarakat, ada yang menyepakatinya dalam bentuk menjalankan secara utuh, dan ada juga yang memperselisihkannya, dalam artian, kenapa masjid mesti harus ditutup, sedangkan kami ingin beribadah seperti biasa, perdebatan ini sampai kapan pun saya pastikan akan ada,” ujarnya.
Namun menurut pandangan pribadinya, ia mengaku sependapat dengan imbauan pemerintah agar masyarakat dapat menahan diri untuk menghindari aktivitas atau kegiatan dalam bentuk berkumpul. “Karena sekali lagi, penyebaran virus ini sangat cepat dan rumah sakit kita yang ada di Bangka Belitung dan anggaran kita sangat terbatas, maka imbauan ini lah yang akhirnya mengarah pada keluarnya fatwa untuk banyak beribadah di rumah,” terangnya.
“Walaupun kita berharap aktivitas di masjid tidaklah berhenti secara total, nah saya mengajak kepada masyarakat untuk tidak banyak berselisih dan berdebat karena perdebatan akan menimbulkan kecurigaan kita satu dengan yang lain, kerukunan kita akan terusik, lebih baik kita berikhtiar,” pungkasnya. (*)
