Setelah Natuna, Pulau Sebaru Disiapkan untuk Observasi 78 WNI dari Jepang

Jakarta – Warga Negara Indonesia (WNI) ABK World Dream di Hong Kong dan Diamond Princess Jepang akan segera dievakuasi. Pemerintah sudah menyiapkan Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, untuk lokasi observasi.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pemulangan WNI dilakukan menyusul dihentikannya pengoperasian kapal jenis cruise tersebut akibat wabah virus Corona. Muhadjir menjamin Pulau Sebaru aman dijadikan tempat observasi. Fasilitas untuk observasi disiapkan.

“Pokoknya ada tempat yang kita anggap aman. Karena ada pulau yang tidak ada penghuninya, kita tinggal pakai aja,” ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).

Muhadjir menerangkan, 188 WNI ABK World Dream akan dievakuasi pada 26 Februari 2020. Mereka akan diobservasi di Pulau Sebaru di gugusan Kepulauan Seribu selama 14 hari.

“Estimasi pemindahan 188 ABK dari kapal (World Dream) ke kapal (KRI Soeharso) atau boat on boat akan dilakukan pada tanggal 26 Februari pukul 10.00 WIB di Selat Durian dan akan tiba di Pulau Sebaru tanggal 28 Februari sekitar jam 09.00 WIB,” ujar Muhadjir.

KRI Soeharso akan menjemput 188 WNI tersebut. Pemindahan ratusan WNI itu akan dilakukan di Selat Durian, Kepulauan Riau.

Muhadjir mengatakan proses observasi tidak akan berbeda seperti yang pernah dilakukan di Pulau Natuna. Muhadjir menegaskan pemerintah akan bertanggung jawab dan berhati-hari dalam mengevakuasi dan mengobservasi para ABK. Dia menegaskan akan menjamin keamanan 260 juta WNI di dalam negeri.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto lantas menjelaskan pemilihan Pulau Sebaru sebagai lokasi observasi. Terawang mengatakan, Pulau Sebaru merupakan pulau kosong, namun memiliki perlengkapan lengkap.

“Ini pulau kosong tapi perlengkapannya luar biasa, termasuk mata air, sumber air ini semua luar biasa dan gedungnya juga terpisah-pisah. Jadi memang seperti direncanakan kita dapat berkah, kita buat evakuasi, observasi enak,” kata Terawan.

Terawan mengatakan sudah mengecek langsung lokasi observasi bersama Muhadjir pada Minggu (23/2). Dia memastikan pulau yang akan menjadi tempat observasi 188 WNI ini aman.

“Ya kalau ada tempat safety-nya lebih tinggi yang dipilih kan itu. Dan itu kebetulan dikelilingi oleh pulau-pulau yang lain dan untuk kapal di sana nggak sembarangan bisa merapat perlu kapal khusus. Jadi untuk observasi lebih nyaman dan lebih save juga,” ujarnya.

Lantas bagaimana dengan ABK Diamond Princess dari Jepang? Pemerintah saat ini berfokus untuk evakuasi WNI di kapal pesiar World Dream Hong Kong. Namun, jika WNI ABK di Jepang akan dievakuasi, mereka juga akan diobservasi di Pulau Sebaru.

“Kita satu per satu lah, kita baru konsentrasi semua untuk yang World Dream, karena itu yang sudah paling dekat kita atur supaya dia dapat sarana karantina yang baik dan ini kan yang risikonya paling kecil, selalu kita ambil yang risikonya paling kecil,” kata Terawan. (mb/detik)

Pos terkait