Jembatan Gantung Diterjang Banjir Bandang, Empat Orang Tewas

Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir bandang menerjang Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1) pukul 15.00 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo menyebut banjir itu membuat sebuah jembatan gantung putus. Akibatnya, puluhan orang terjatuh dari jembatan.

“Peristiwa tersebut mengakibatkan 4 jiwa meninggal dunia, 6 dinyatakan hilang, dan 17 selamat setelah terjatuh dari Jembatan Gantung Cawang yang putus akibat terjangan banjir bandang,” kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/1).

Agus merinci data korban jiwa antara lain Emilia binti Minut warga Desa Manau IX/2; Yeni binti Kamharudin warga Desa Manau IX/2; Pio bin Didi warga Desa Bungin Tambun; Peri Rahman bin Tisri warga Desa Pulau Panggung.

Sementara, orang hilang dan dalam pencarian adalah Mika binti Sus warga Desa Bungin Tambun III; Intan Guspani binti Indi warga Desa Bungin Tambun II; Migi bin Jon Armada warga Desa Rigangan; Gok bin Junar warga Desa Tanjung Ganti I; Ipan bin Ujang warga Desa Pulau Panggung; dan Viki bin Ida warga Desa Pulau Panggung.

Agus menduga bahwa banjir bandang ini disebabkan oleh curah hujan tinggi.

“Menurut laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, banjir bandang tersebut dipicu oleh faktor cuaca yang buruk dan intensitas hujan tinggi sehingga menyebabkan banjir,” tuturnya.

BPBD Kabupaten Kaur, lanjut Agus, telah mendirikan posko darurat pencarian di lokasi kejadian. Tim gabungan dari unsur TNI, Polri, Basarnas dan pemerintah daerah setempat masih terus melakukan upaya pencarian bersama.

“Jumlah kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa banjir bandang masih dalam proses pendataan,” tutupnya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait