Dibully ‘Lonte’ oleh Guru Agama, Seorang Siswi SMK di Kepri Terpaksa Putus Sekolah

Anambas – Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berinisial AR terpaksa putus sekolah akibat di-bully di tempatnya bersekolah di wilayah Siantan, Anambas, Kepuluan Riau (Kepri). Ironisnya, AR di-bully guru agamanya sendiri.

Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) turun tangan terkait kasus AR ini.

Ketua KPPAD Kepri, Erry Syahrial, menuturkan kasus ini terjadi pada 7 Januari 2020. AR diteriaki ‘lonte’ oleh guru agamanya, Sukimin, karena dia terlihat berboncengan dengan teman laki-lakinya.

Teriakan itu bukanlah yang pertama. Erry menuturkan AR sudah di-bully oleh Sukimin sejak beberapa waktu sebelumnya. Dari kejadian terakhir, AR trauma hingga kini tak mau bersekolah di tempat itu lagi.

KPPAD pun turun tangan untuk menyelamatkan masa depan AR. Awalnya KPPAD ingin membantu proses pindah sekolah AR ke Batam, namun sekolah lamanya tak mau mengeluarkan surat-surat terkait pindah sekolahnya AR.

“Sebelumnya sudah ada sekolah di SMK Kota Tanjung Pinang, namun sejumlah urusan administrasi berupa surat pindah dari SMK lamanya belum juga diselesaikan dengan baik, sehingga siswa AR tidak jadi bersekolah di Tanjung Pinang,” ujar Erry kepada detikcom, Senin (20/1/2020).

AR sempat tak mau sekolah. Namun KPPAD Kepri terus berupaya membujuk AR agar mau melanjutkan sekolahnya. Kini KPAD berupaya mengurus sekolah baru untuk AR di Batam.

“Rencananya pihak KPAI Kepri akan memfasilitasi pertemuan dengan pihak sekolah di Batam, kebetulan ada SMK yang sesuai dengan jurusan siswi AR tersebut,” tutur Erry.

KPPAD Kepri mendorong kepolisian turun tangan memproses oknum guru agama itu. (mb/detik)

Pos terkait