50 Orang Tewas Terinjak Dalam Pemakaman Jenderal Iran

Jakarta – Sedikitnya 50 orang tewas dan 212 orang lainnya terluka terinjak saat prosesi pemakaman jenderal top Iran yang dibunuh tentara AS pekan lalu, Qassem Soleimani.

Warga Iran yang cemas berkumpul di luar rumah sakit kota untuk memeriksa daftar korban. Mereka menunjukkan foto-foto kerabat mereka yang hilang kepada dokter.

Seorang perawat menangis gembira ketika dia dipertemukan kembali dengan putra remajanya yang hilang setelah kejadian tersebut.

Ali Salaji salah satu masyarakat yang selamat dalam kejadian tersebut bercerita, tidak bisa bernafas karena desak-desakan yang terjadi selama proses pemakaman.

“Saya hampir tidak bisa bernapas. Saya mengalami kejang, dan kaki saya hancur sangat parah di bawah beban semua orang banyak itu,” katanya seperti dikutip dari AFP, Rabu (8/1).

Sementara itu, jalan-jalan di Kerman dipenuhi oleh para pelayat. Sementara yang lain berlindung di lereng bukit di sekitar kota, di mana sang jenderal akan dimakamkan di pemakaman para martir.

Soleimani, kepala pasukan operasi asing Pasukan Quds, tewas dalam serangan udara yang dilakukan AS di dekat bandara internasional Baghdad. Operasi tersebut mengejutkan Iran.

Iran bahkan bersumpah akan mengusir AS dari wilayah mereka.

“Musuh membunuhnya dengan tidak adil. Mengusir Amerika Serikat dari wilayah telah dimulai,” kata komandan utama Pengawal Revolusi, Mayor Jenderal Hossein Salami.

“Keinginan kami kuat. Kami juga memberi tahu musuh-musuh kami bahwa kami akan membalas dendam, dan bahwa jika mereka (menyerang lagi) kami akan membakar apa yang mereka sukai,” katanya kepada lautan pelayat berpakaian hitam.

Nyanyian “Mati untuk Trump”

Selain memicu balas dendam, pembunuhan Soleimani memicu perang kata yang meningkat antara Iran dan Amerika Serikat.

Di Teheran, Presiden Hassan Rouhani pada Senin memperingatkan Trump untuk “tidak pernah mengancam” Iran. Peringatan ia sampaikan setelah Presiden AS Donald Trump mengeluarkan daftar sasaran 52 sasaran AS di republik Islam itu.

Pada Selasa, anggota parlemen Iran memilih untuk menyatakan semua pasukan AS di seluruh dunia sebagai teroris.

Parlemen Iran juga setuju untuk meningkatkan pundi-pundi Pasukan Quds dengan $ 244 juta (€ 200 juta).

Di Kerman, orang-orang berkumpul dari jauh di Azadi Square, tempat di mana dua peti mati yang terbungkus bendera dipajang, berisi sisa-sisa jasad pembantu terdekat Soleimani, Brigadir Jenderal Hossein Pourjafari.

“Kami di sini hari ini untuk memberikan penghormatan kepada komandan besar pertahanan suci,” kata salah seorang pelayat yang datang dari kota selatan Shiraz.

“Haj Qasem tidak hanya dicintai di Kerman, atau Iran, tetapi juga seluruh dunia,” kata Hemmat Dehghan. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait