Kepala BPBD ; Penanggulangan Bencana Alam Harus Dilakukan Secara Paripurna

Pangkalpinang, Detakbabelnews – Saat ini paradigma penanggulangan bencana sudah mengalami perubahan dari fatalistik responsif ke referentif proaktif. Artinya penanggulangan bencana dunia tidak lagi terfokus penanganan darurat saja atau saat terjadi bencana tetapi lebih bersikap kepada kesiapsiagaan yang aktif.

“Dengan kata lain kita dituntut untuk lebih siap siaga dengan sekuat tenaga untuk menghadapi bencana yang akan datang,” ujar Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Mikron Antariksa, Sabtu (23/11/2019).

Karena menurutnya, salah satu dari tujuan penanggulangan bencana ialah memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinir, menghargai budaya lokal serta membangun partisipasi pada masyarakat itu sendiri.

Sambung Mikron, kesiapsiagaan sangat penting karena salah satu cara untuk mengurangi resiko atau dampak bencana. Selain itu untuk lebih memfokuskan dalam mewujudkan ketahanan masyarakat agar masyarakat memiliki kemampuan mengelola diri sendiri guna menghadapi bencana yang terjadi disekitarnya.

Konsekuensi dari perubahan paradigma diatas diperlukan satu konsep penanggulangan bencana yang berbasis masyarakat. Hal ini harus menjadi satu niat bersama antara pemerintah dan masyarakat, karena tanggung jawab penanggulang bencana suatu negara sepenuhnya dilakukakn pemerintah dan dilaksanakan bersama-sama masyarakat.

“Kami berharap penanggulangan bencana baik bencana alam, bencana sosial dan bencana non alam dapat dilakukan secara paripurna, terencana, terpadu, terkoordinir, menghargai budaya lokal serta membangun partisipasi pada masyarakat,” ungkapnya.  ( red )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *