Pangkalpinang ,Detakbabelnews.com
Banjir selalu menjadi momok bagi masyarakat memasuki musim penghujan. Tidak di pungkiri dari kejadian banjir besar Februari 2016 silam menerjang Pangkalpinang, banyak masyarakat umumnya di Pangkalpinang was-was saat memasuki musim penghujan. Untuk mengantispasi hal tersebut masyarakat dijajaran Kecamatan dan Polisi Sektor (Polsek) Taman Sari melakukan gotong royong (Jum'at Bersih).
Diungkapkan Camat Taman Sari, Susanto 80 persen wilayah Taman Sari digenangi oleh air, sehingga banyak sampah buangan bermuara disini yang menyebabkan banjir.
"Jika melihat keadaan di lapangan banjir ini disebabkan oleh sampah yang menumpuk di bandar-bandar yang sudah jangkal/mati, artinya dimana yang seharusnya ada hak air mengalir sudah tertutup sehingga bandar tidak berfungsi sebagaimana pada mestinya terutama di daerah pertokoan/ruko," kata camat Taman Sari, Susanto, Jumat (30/11).
Diakuinya, hampir seluruh wilayah Taman Sari merupakan wilayah rawan akan banjir diantaranya wilayah Rawa Bangun, Opas Indah terlebih wilayah Kejaksaan, Gedung Nasional (Genas) merupakan wilayah dengan resiko tertinggi akan banjir. Melihat itu semua, hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri dalam menjaga lingkungan serta kebersihan terlebih dalam membuang sampah.
"Ayo kita giatkan gotong royong," tambahnya.
Sementara Kepala Polsek Taman Sari AKP Junaidi menghibau masyarakat khususnya warga Taman Sari dengan mengingat musim penghujan dan curah hujan yang tinggi akan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Buanglah sampah pada tempatnya. Jika kita sadar akan menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan maka banjir tidak akan terjadi," tutupnya. (* red ).
