Pangkalpinang Deflasi 1,03 Persen

Detakbabelnews, Pangkalpinang – Pangkalpinang mengalami deflasi sebesar 1,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 139,47 pada Agustus 2018. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,41 persen, kelompok sandang sebesar 0,15 persen, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 5,35 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Darwis Sitorus, dalam keterangannya mengatakan deflasi sebesar 1.03 persen yang terjadi di Kota Pangkalpinang karena penurunan sejumlah kelompok pengeluaran.
“Adapun deflasi yang  terjadi di Pangkalpinang karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan, kelompok sandang serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan,” ungkap Darwis di Kantor BPS Babel, Senin (03/09/2018). Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tambah Sitorus adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,17 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,18 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,26 persen, dan kelompok pendidikan rekreasi, dan olahraga sebesar 1,52 persen.
Menurut Darwis, tingkat inflasi yang terjadi untuk Pangkalpinang  merujuk pada pola distribusi di Wilayah Sumatera, sedangkan untuk Tanjung padan merujuk pada pola distribusi di wilayah Jawa.
Berdasarkan data BPS, bila bulan Juli lalu Ikan Kerisi menjadi komoditas penunjang inflasi, di Bulan Agustus terjadi penurunan harga ikan kerisi sehingga kerisi memiliki andil 0,055 terhadap deflasi yang terjadi di bulan Agustus. Daging ayam ras menjadi komoditas utama terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang yaitu sebesar 0,25 persen, dan komoditas ikan yang tercatat menyumbang andil inflasi adalah ikan kembung dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,030 persen.
Untuk perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Bangka Belitung mengalami penurunan sebesar 0,76 persen dimana angka  NTP Agustus 2018 adalah sebesar 85,56, dimana bulan sebelumnya mencapai 86,22.
Sedangkan untuk sub sektor perikanan indeks Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya (NTNP) Babel meningkat  menjadi 111,63. “Angka NTNP Babel sebesar 111,63 lebih besar dari angka NTNP Nasional di Bulan Agustus yaitu 106,49, hal ini menunjukkan indeks yang diterima nelayan Babel lebih besar dari biaya yang dikeluarkan, sebanding pula dengan beberapa harga ikan yang juga mengalami kenaikan harga,” tambah Darwis. Sementara itu ekspor komoditas ikan dan udang pada peride Juli 2018 juga menunjukkan kenaikan yang cukup menggembirakan yaitu sebesar 35,97% (month to month).
Data yang dirilis BPS Babel, NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) sebesar 92,53, Subsektor Hortikultura (NTP-H) sebesar 95,99, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) sebesar 75,38, Subsektor Peternakan (NTP-T) sebesar 94,77, Subsektor Perikanan (NTP-P) sebesar 111,63 dengan Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 114,38 dan kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 93,19. Untuk  indeks harga konsumen daerah perdesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami deflasi sebesar 0,51 persen ( red ).
Sumber: 
Dinas Kominfo Babel

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *