PPIT Wuhan sebut 244 WNI di Huberi China Tidak Terjangkit Virus Corona

Jakarta – Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Cabang Wuhan memastikan WNI yang berada di Provinsi Hubei tidak terjangkit virus Corona. Total, sebanyak 244 WNI dalam keadaan sehat.

“Kami melalui ketua ranting sudah menjalin komunikasi dengan seluruh mahasiswa dan WNI bahwa mereka dalam keadaan sehat dan tidak ada yang terjangkit virus Corona serta dalam pantauan kampus dan ketua ranting masing-masing,” kata Ketua PPIT Wuhan Nur Musyafak dalam keterangannya, seperti dikutip Antara, Senin (27/1/2020) malam.

Musyafak menerangkan PPIT Wuhan sudah mendata seluruh mahasiswa dan WNI yang berada di Provinsi Hubei hingga Senin pukul 14.00 waktu setempat (13.00 WIB). Total yang didata ada sebanyak 244 orang dan dalam kondisi sehat.

“Mereka tersebar di Wuhan, Xianning, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, dan Enshi,” ujarnya.

Musyafak mengimbau warga Indonesia tidak percaya kabar yang tidak benar terkait kondisi WNI di China, khususnya di Provinsi Hubei. Untuk saat ini, sejumlah kota sedang ditutup total aksesnya untuk menghindari meluasnya penyebaran virus Corona jenis baru.

“Kalau rekan-rekan media ingin mengetahui kondisi terkini dapat menghubungi narahubung di Wuhan dan mengonfirmasi kebenaran berita demi menghindari informasi yang kurang akurat terkait kondisi Wuhan saat ini,” kata Musyafak.

Dalam pernyataan tertulisnya, tertera nomor-nomor narahubung PPIT Wuhan di nomor WhatsApp +6282238831045 dan +6282386487066. Ada juga nomor hotline PWNI-BHI Kementerian Luar Negeri Indonesia +6281290070027, KBRI Beijing (+8613811284504, +8613146453974, +8613552235327), dan KJRI Shanghai (+8613564406540).

PPIT Wuhan, ketua ranting, KBRI Beijing, dan PWNI-BHI Kementerian Luar Negeri RI sebelumnya melakukan rapat koordinasi melalui fasilitas telekonferensi untuk membahas perkembangan mengenai kemungkinan penarikan mereka dari lokasi saat ini. Terkait pemenuhan kebutuhan logistik, KBRI Beijing telah mengirimkan dana ke akun ketua ranting masing-masing.

Diketahui, Kota Wuhan merupakan pusat wabah yang disebabkan oleh 2019-nCoV yang mengakibatkan 13 kota di Provinsi Hubei ditutup sejak Kamis (23/1). Hingga Senin sore, sebanyak 2.823 orang terjangkit 2019-nCoV dengan jumlah korban meninggal dunia 81 orang.

Barang Impor China Bukan Medium Corona

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto memastikan tak ada masalah dengan barang-barang impor dari China setelah Virus corona teridentifikasi menyebar hingga menewaskan 80 orang.

Menurutnya, virus ini hanya bisa hidup di benda hidup. Virus tersebut, kata dia, hanya bisa berkembang di sel hidup maka tak ada masalah dengan barang-barang yang diimpor dari China karena meskipun terpapar virus tersebut tak akan bisa hidup.

“Virus ini sama persis dengan benalu di pohon, parasit di pohon, benalu ini tidak akan pernah bisa hidup di pohon yang mati, jadi kalau pohonnya mati benalunya juga mati, demikian juga dengan virus ini, dia hanya bisa hidup di sel hidup,” kata Achmad di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (27/1).

Menurutnya tidak mungkin produk-produk asal China, seperti pakaian, elektronik, dan barang-barang lainnya bisa menularkan virus corona. Dia pun menghimbau agar masyarakat tak merasa takut berlebihan hingga menolak barang-barang impor asal China.

Achmad mengatakan justru yang harus diperhatikan saat ini adalah budaya dan kebiasaan sehat masyarakat Indonesia.

Sebab masyarakat sangat sering menggunakan tangan tanpa sering mencuci tangan tersebut.

“Kebiasaan yang sudah kita survey bahwa dalam satu menit rata-rata setiap orang menyentuh mata, hidung, mulut itu paling enggak dua kali tanpa disadari,” kata dia.

“Nah kalau kemudian tangan ini tercemar maka ini sebenarnya sama dengan memasukkan sesuatu ke dalam mulut, ini yang harus ditekankan masyarakat,” jelasnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Achmad juga menjelaskan soal pesawat yang telah melakukan penerbangan ke wilayah-wilayah yang teridentifikasi terkena virus corona ini. Sejumlah maskapai telah memastikan akan melakukan penyemprotan desinfectan untuk menghindari penularan virus corona.

“Disepakati bahwa pihak maskapai akan melakukan disinfeksi sendiri terhadap kabin pesawatnya setelah sampai di bandara tujuan, mereka memiliki cairannya sendiri karena ini sesuatu yang agak khusus bagi mereka karena terkait dengan aroma dan sebagainya,” kata dia. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait