Dianggap Bisa Sembuhkan Corona, Bawang Putih Diburu dan Harganya Melonjak

Jakarta – Imbas virus corona terlihat pada harga bawang putih yang merangkak naik. Selain itu, bawang putih juga diburu karena dianggap bisa menyembuhkan virus corona.

Ada banyak mitos beredar soal cara efektif mencegah dan menyembuhkan virus corona. Salah satunya menyebut makan bawang putih mampu mencegah penularan virus corona.

Bagaimana faktanya? Melalui akun Twitter resminya, World Health Organization (WHO) (2/2) menulis, “Bawang putih adalah makanan sehat yang memiliki sifat antimikroba. Namun tidak ada bukti dari wabah saat ini kalau makan bawang putih mampu mencegah seseorang terkena virus corona.”

Mitos lain yang beredar ialah soal cara mengonsumsi bawang putih. Konon minum air rebusan bawang putih bisa menyembuhkan virus corona. Disebut-sebut lebih dari 300 orang di China terselamatkan dari kematian akibat virus corona karena racikan ini.

Menilik manfaat sehatnya, bawang putih memang memiliki sifat antimikroba. Mengonsumsi bawang putih dalam keadaan mentah dan segar dipercaya menjadi cara efektif membunuh bakteri dan virus sejak zaman kuno, tulis How Stuff Works (2/3).

Studi laboratorium juga mengonfirmasi kalau bawang putih mentah memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Tidak hanya menumbangkan virus flu dan pilek biasa, tetapi efektivitasnya juga mencakup berbagai bakteri gram positif dan gram negatif (dua klasifikasi utama bakteri), jamur, parasit usus, dan ragi.

Adalah allicin, senyawa sulfur organik yang membuat bawang putih dan jenis bawang lainnya memiliki sifat antimikroba yang hebat. Allicin juga dapat melawan infeksi, menyehatkan tekanan darah, dan bertindak sebagai antioksidan.

Hanya saja memasak bawang putih akan menghancurkan allicin. Sebaiknya bawang putih dikonsumsi dalam keadaan mentah untuk mendapat manfaat sehat yang maksimal. Namun seperti yang dikatakan WHO, klaim ini tidak berlaku untuk virus corona. Mengonsumsi bawang putih bukan solusi pencegahan virus mematikan ini.

Sekarang harga bawang putih di banyak negara terpantau melonjak. Financial Times (26/2) menyebut epidemi virus corona di China mengganggu ‘supply and demand’ bawang putih di dunia. Begitu juga dengan harga jahe, bawang bombay, dan cabai.

Untuk diketahui, China adalah negara nomor satu pengekspor bawang putih yang memenuhi 80% pasar bawang putih global. Disusul dengan 47% pasar jahe dan 20% pasar cabai dunia.

Salah satu eksportir bawang putih yang berbasis di Singapura, Olam menjelaskan pabrik bawang putihnya di Provinsi Shandong, China sebenarnya sudah beroperasi hampir normal. Hanya saja virus corona membuat proses pengiriman terhambat dan biayanya lebih tinggi.

Dampak juga terasa di Indonesia. Dikutip dari detikFinance (2/3), Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi Februari 2020. Ekonom memprediksi terjadi inflasi 0,16% sampai 0,45%.

Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah mengatakan faktor pendorong inflasi adalah kenaikan harga bawang putih karena merebaknya virus corona di China. “Adanya virus corona menyebabkan harga bawang putih naik. Untuk Februari utamanya bawang putih yang lonjakan harganya sangat besar. Bahan pokok lainnya tidak terlalu terpengaruh karena bisa diimpor dari negara lain atau bahkan dari domestik,” jelas Piter.

Dilihat dari situs Informasi Pangan Jakarta, hari ini yaitu 2 Maret 2020, harga bawang putih tertinggi mencapai Rp 60.000 kilo gram. Sementara harga rata-rata di DKI Jakarta sekitar Rp 44.809. (mb/detik)