Soal Pencabulan Santri, Kapolda Jatim akan Jemput Sendiri Anak Kiai Jombang

Surabaya – Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan akan menjemput anak kiai Jombang, MSA yang diduga mencabuli santrinya. Upaya ini dilakukan Luki sendiri agar MSA mau menyerahkan diri.

“Untuk MSA ini, saya bisa datang dengan baik, saya selaku kapolda kalau perlu nanti saya akan datang sendiri, akan datang baik-baik saya ajak ke sini,” kata Luki di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (17/2/2020).

Luki menambahkan melihat situasi yang berkembang di pondok pesantren, Luki menyebut akan datang sendiri untuk menjaga kondusivitas.

“Nanti saya akan mencoba datang, saya selaku Kapolda Jawa Timur karena melihat ini situasi yang berkembang ini saya akan mencoba turun nanti dengan tim kami,” imbuhnya.

Selain itu, Luki menyarankan MSA untuk menggunakan pengacara jika dirinya merasa benar. Luki menyebut pihaknya membutuhkan bukti MSA jika mengklaim dirinya tak bersalah. Nantinya, Luki juga berjanji akan memproses kasus ini sesuai aturan yang berlaku.

“Karena ini semakin lama akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain, kami akan menggunakan asas praduga tak bersalah. Karena jika MSA kemarin masih merasa benar. ini mau menggunakan pengacara silakan. Kami akan proses sesuai aturan dengan bukti-bukti yang ada, kalau memang yang bersangkutan merasa tidak bersalah,” pungkasnya.

Polisi menyebut telah melakukan upaya penjemputan anak kiai di Jombang, MSA yang diduga mencabuli santrinya. Hasilnya?

Penjemputan itu dilakukan, Sabtu (15/2). Namun, upaya penjemputan anak kiai cabul ini belum berhasil karena ada sejumlah pihak yang menghalangi upaya polisi.

“Kami juga telah mengimbau melalui tokoh-tokoh agama yang ada untuk mengajak yang bersangkutan datang ke Polda Jatim, namun ini ada pihak-pihak lain yang sengaja membuat keruh,” kata Luki.

Meski gagal menangkap MSA, Luki menyebut upaya ini tak lain merupakan langkah polisi dalam menjaga kondusivitas. Karena saat melakukan upaya penangkapan, banyak pihak di pesantren yang sengaja menghalangi.

“Ini kemarin kami berusaha untuk menjaga, makanya bukan berarti kami tidak berani atau apa istilahnya, kami ingin menjaga kondusivitas di Jatim. Makanya ini kami kalau terus berupaya, yang bersangkutan ini, ada pihak lain yang membuat suasana tidak kondusif,” papar Luki.

“Kami akan berusaha mengajak tokoh-tokoh agama, Forkopimda lainnya untuk mengajak. Karena saya rasa yang bersangkutan merupakan orang yang saya rasa berpendidikan dan tahu tentang hukum jadi kita sangat berharap yang bersangkutan akan mendatangi Polda,” pungkasnya. (mb/detik)

Pos terkait