Warga Arab Saudi Sebut China Tidak Ubahnya Kuburan

Jakarta – Penyebaran virus corona masih jadi pemberitaan hangat internasional. Beginilah cerita dari warga Arab Saudi yang tinggal di China.

Qassem Ali Al-Samiti adalah seorang pelajar Arab Saudi yang melanjutkan pendidikan di China. Qassem sudah tinggal di China selam 8 tahun untuk meraih gelas magister di bidang Pariwisata dan Manajemen Hotel.

Diintip detikcom dari media Arab News, Selasa (4/2/2020) Qassem tinggal di Chengdu, privisi Sinchuan, China. Setelah ada kebijakan penutupan beberapa wilayah, penampakan kota-kota China jadi suram.

“Situasinya benar-benar suram, seperti kuburan saat itu. Perjalanan ke dan dari kota tempat virus pertama kali terdeteksi telah dilarang,”ujar Qassem.

Qassem juga melanjutkan bahwa pemerintah China masih bekerja keras untuk mencegah penyebaran virus dengan lebih lanjut. Seperti negara lain, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pun mengambil tindakan.

Kemenlu Arab Saudi mendesak warganya untuk pulan kampung sebagai langkah pencegahan. Warga negara Arab di China serempak mendapatkan email dari Kemenlu untuk segera dievakuasi.

Ada yang kembali pulang, namun Qassem tidak berniat untuk kembali ke Arab Saudi. Qassem tetap percaya bahwa ini hanya sementara.

“Saya percaya pada pemerintah China dan kapasitas kader medis untuk memberantas penyakit menular ini,” ungkap Qassem.

Pemerintah China memang mendesak warga negara asing dan lokal untuk tetap berada di sana sampai ditemukannya obat ini. Langkah ini dinilai meminimalisir penyebaran virus corona dengan lebih luas. (mb/detik)

Pos terkait