Dampak Banjir Lebak, Menko PMK: 200 Jembatan Hilang-Kampung Jadi Sungai

Jakarta – Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkapkan dampak bencana banjir bandang di Lebak, Banten. Dia mengatakan ratusan jembatan semipermanen hilang dan area yang semula perkampungan berubah jadi sungai karena tersapu banjir.

“Di Kabupaten Lebak ini ada 200 jembatan semipermanen yang hilang, hanyut. Karena itu yang paling mendesak adalah harus segera dibangun jembatan-jembatan darurat, dan Kemenko PMK sudah berkoordinasi dengan BNPB, sudah meminta TNI untuk membangun jembatan sementara,” kata Muhadjir Effendy di kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020).

Dia menjelaskan nantinya akan dibangun tiga jembatan untuk akses masyarakat yang masih terisolir, khususnya bagi anak-anak yang ingin berangkat ke sekolah. Muhadjir kemudian menyampaikan ada area yang semula perkampungan, kini menjadi sungai.

“Kemudian juga di Lebak ini, sungainya pindah, bergeser. Yang semula itu kampung, sekarang menjadi sungai. Sedangkan sungainya sekarang jadi ladang batu. Karena itu sangat parah,” ujar Muhadjir.

Muhadjir mengaku akan mencarikan lahan bagi masyarakat Lebak yang rumah mereka saat ini telah berubah menjadi sungai tersebut. Namun, dia mengaku, masih mastikan mengenai ketersediaan lahan di sana.

“Kalau tidak nanti tanggung jawab dari pemerintah provinsi dan kabupaten-kota untuk mencarikan lahan. Kemarin sudah berkoordinasi dengan ibu bupati, pada dasarnya pemerintah Kabupaten Lebak siap untuk menyiapkan lahan yang dibutuhkan,” sambung Muhadjir.

Tak hanya itu saja, Muhadjir menerangkan sebanyak tiga sekolah hilang. Saat ini pihaknya sedang mencari lokasi untuk dijadikan pengganti sekolah yang hilang.

“Karena itu kita juga harus mencari lokasi, mungkin di luar kecamatan untuk sekolahnya. Karena tidak ada lahan yang cukup untuk membangun sekolah sementara itu. Lebak relatif paling parah saya kira,” tutur Muhadjir.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menuturkan masih terdapat warganya yang terisolir saat ini. Namun menurutnya, bantuan logistik sudah dapat menjangkau warga yang terisolir.

“Masih banyak yang terisolir, tapi alhamdulillah daerah terisolir ini berkat bantuan TNI-Polri, BNPB, BPBD, jadi masyarakat yang terisolir sudah dapat diberikan bantuan. (Bantuan) baik logistik dan evakuasi ke tempat pengungsian yang layak dari bagi tempat-tempat atau desa-desa yang terdampak parah,” kata Andika.

Dia mengatakan sekitar 1.310 lebih rumah di Kabupaten Lebak rusak parah. Andika menyampaikan, pihaknya masih terus fokus membantu warga yang rumahnya rusak sambil berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan memberikan bantuan kesehatan bagi mereka. (mb/detik)

Pos terkait