Pusdalops Babel : Tiga Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh

PANGKALPINANG, Detakbabelnews.com  -Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung (Babel), Sabtu (5/9/2020) melaporkan tiga kesembuhan pasien konfirmasi positif Covid-19.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Babel Andi Budi Prayitno menjelaskan, tiga pasien ini merupakan warga Pangkalpinang merupakan ibu dan dua anaknya. “Pasien atas nama DJ (35) sang ibu, serta FA (8) dan FZF (3) dua anaknya, beralamat di Opas Indah, Tamansari,” jelasnya, tadi malam.

Andi menerangkan, berdasarkan riwayat, ketiganya merupakan kontak erat AZ, orang yang sebelumnya dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dan saat ini sudah selesai menjalani isolasi serta dinyatakan bebas dari Covid-19.

“Dari hasil tes swab PCR pada 25 Agustus 2020, DJ dan FA dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19, sementara FZF pada 26 Agustus 2020. Ketiganya diisolasi dan menjalani penanganan di BKPSDMD sampai dengan dinyatakan bebas dari Covid-19 pada 5 September 2020,” ujarnya.

Penambahan kesembuhan ini dijelaskan Andi, tidak disertai ada orang yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Dengan adanya penambahan orang selesai isolasi dan dinyatakan bebas dari Covid-19, maka update kesembuhan Covid-19 saat ini berjumlah 231 orang.

“Jumlah kasus positif saat ini 242 orang dan dalam isolasi/perawatan 9 (berkurang 3). Dengan demikian, persentase tingkat orang yang selesai isolasi dan dinyatakan sehat dari Covid-19 mengalami kenaikan yakni berada di angka 95,45 persen,” ungkapnya.

Sementara informasi pemantauan kontak erat saat ini berjumlah 4.141 orang dan kasus suspek berjumlah 1.471 orang. Masih terpaparnya sejumlah orang, termasuk para petugas tenaga kesehatan dan personel Satgas  Penanganan Covid-19, menjadi catatan khusus yang kian mengafirmasi bahwa pandemi Covid-19.

“Jadi pandemi ini belum berakhir dan wabah ini ada di sekitar kita. Oleh karenanya hal tersebut harus menjadi perhatian kita untuk tetap meningkatkan kewaspadaan khususnya fakta terpaparnya pelaku perjalanan dari luar terutama dari daerah terjangkit apalagi episentrum Covid-19 (imported case),” tukasnyam

Sepatutnya hal ini, menurutnya menjadi warning,  masyarakat tak terkecuali bagi Pemerintah untuk lebih responsif dan proaktif dalam melakukan pengendalian kasus terutama screening atau deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19 dan penegakan disiplin Protokol Kesehatan Covid-19, seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) menuju tatanan masyarakat produktif dan aman. ( Rill /Red ).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *