Istana Minta Penjual HP yang Catut Nama Jokowi Segera Ditangkap

Jakarta – Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dicatut terkait tawaran penjualan ponsel ke mantan Ketua DPR Marzuki Alie. Istana berharap pelaku pencatutan nama Jokowi segera ditangkap.

“Saya percaya polisi sudah menangkap informasi ini dan saya kira mudah-mudahan saya pun mengimbau agar secepatnya pelakunya bisa ditangkap dan diproses hukum,” kata Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin kepada wartawan, Rabu (15/1/2020).

Cerita Marzuki Alie Ditawari Ponsel oleh Orang Ngaku Diperintah Jokowi

Ngabalin lantas bicara anak-anak Jokowi yang tak pernah memanfaatkan akses pemerintah dalam berbisnis. Menurut Ngabalin, semua anak Presiden juga berusaha tanpa menjual nama besar ayahnya.

“Dari awal kan saya berkali-kali mengatakan bahwa dalam berbisnis dalam berusaha anak-anak Presiden itu kan tidak menggunakan APBN tidak menggunakan akses pemerintah, boro-boro pakai nama Presiden,” ujar dia.

Ngabalin berharap kasus pencatutan nama Jokowi yang dialami oleh Marzuki Alie menjadi insiden yang terakhir. Dia berharap semua orang tak mudah percaya dengan orang yang membawa nama-nama Jokowi.

“Jadi dengan klarifikasi itu artinya itu memperkuat kepada siapa saja jangan bisa dibohongi, jangan gampang ditipu, membawa-basa nama Presiden Jokowi, Presiden Joko Widodo dan keluarga tidak menggunakan kekuatan atau akses-akses pemerintah untuk kepentingan dagang dan berusaha,” tutur dia.

Sebelumnya, Marzuki Alie mengaku mendapat tawaran penjualan ponsel genggam. Si penjual itu mengaku diperintah Presiden Jokowi. Belakangan, dapat dipastikan, aksi orang yang mengontak Marzuki ini hanya upaya pencatutan nama Jokowi semata.

Si penjual mengaku bernama Putri dari PT Choirunshop Celulur milik putra Jokowi, Kaesang Pangarep. Tangkapan layar percakapan WhatsApp (WA) itu sempat diunggah Marzuki ke akun Twitter-nya, Rabu (15/1/2020).

Kaesang membalas tweet Marzuki dan mengatakan tidak memiliki perusahaan tersebut. Selain itu, Marzuki mengatakan Kaesang juga memberikan klarifikasi lewat chat WA. Setelah dapat klarifikasi, Marzuki menghapus cuitannya tersebut.

“Ya karena sudah diklarifikasi sama Mas Kaesang ya saya hapus aja, agar jangan bikin polemik lagi, artinya dengan begitu bisa kesimpulan bahwa orang ini nggak bener. Langsung saya mention ke Divisi Humas Polri supaya orang ini yang jual nama presiden ditindaklah,” kata Marzuki saat dihubungi. (mb/detik)

Pos terkait