“BBM subsidi itu seharusnya digunakan untuk masyarakat,tapi nyata dijual ke pelaku tambang,” sebut Erzaldi
Ia juga menyebutkan setiap tahun Pertamina mengurangi jatah BBM, dengan itu pemeritah akan melakukan penertiban dan pengendalian pembelian BBM mengunakan kartu tersebut
“Insyaallah,Tanggal 27 November 2019 kota Pangkalpinang sudah mulai input kartu dan mereka membeli kartu dengan harga Rp. 20 ribu,” ungkapnya
Selanjutnya Erzaldi juga menjelaskan kartu ini akan mengendalikan pembeli BBM jenis solar dan tahun depan tidak menutupi kemungkinan untuk bensin juga.
“Kartu ini lah yang akan membayar nantinya, kartu ini lebih canggih dibandingkan kartu yang terdahulu, dan ini akan membatasi pembeli BBM sesuai jenis kendaraan, kalau mobil truck ban 6 keatas bisa sampai 60 Liter dan engkel 40-20 liter,” pungkasnya. ( red ).