Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengaku belum mengimbau agar Dinas Pendidikan meliburkan sekolah usai dua Warga Negara Indonesia (WNI) dinyatakan positif Virus Corona.
“Belum [diliburkan]. Sesuai perkembangan situasi saja,” ujar Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbud Harris Iskandar kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/3).
Dihubungi terpisah, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Ade Erlangga menyatakan pihaknya menghimbau agar Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait kasus ini.
“Kepala Dinas Pendidikan agar berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melakukan langkah perlindungan atau pengamanan para peserta didik, satuan pendidikan, guru dan tenaga kependidikan dari berbagai kemungkinan teinfeksi virus Covid-19,” ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada peserta didik, orang tua, guru dan tenaga kependidikan agar mencari informasi selengkap mungkin mengenai Virus Corona. Dan segera melaporkan ke pihak berwenang jika menghadapi kendala atau gejala yang menyerupai penyakit ini.
Diketahui sebelumnya Presiden RI Joko Widodo mengumumkan sudah ada dua orang WNI yang dinyatakan positif Virus Corona. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan keduanya sudah dirawat di ruang khusus RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Sementara Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad menyebut ada kemungkinan pihaknya meliburkan sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintahan di wilayahnya setelah dua orang warganya positif terjangkit Virus Corona.
Saat ini, pihaknya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh di wilayah tempat tinggal warga yang positif Corona ini.
“Kalau ada gejala atau hasil inspeksi dan termasuk pendalaman RS, rumah [korban] akan didatangi, kalau segitu besar [ancamannya], kita akan seriuskan, kita minta pelaku pendidikan, anak sekolah diliburkan,” kata Idris di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Senin (2/3).
Meski begitu, dia meminta seluruh warga Depok tidak panik atas informasi penyebaran virus ini. Sebab, kata dia, Virus Corona tidak menyerang orang yang menjaga kesehatan dan kebersihan.
“Intinya bahwa masyarakat jangan panik. Lakukan tindakan antisipasi. Tidur cukup makan yang sehat. Ini tindakan antisisipasinya,” kata dia.
Tak hanya menjaga daya tahan tubuh, Idris juga menyarankan agar warganya banyak berdoa dan stop merokok. Sebab menurut dia merokok bisa menyebabkan daya tahan tubuh melemah.
“Tetap tenang. Berdoa. Kiat-kiatnya kalau ada tetangga flu suruh pakai masker. Segera, ada gejala, segera lapor ke tim medis dan 112,” kata dia.
Terkait peningkatan status kota Depok menjadi siaga setelah ada warganya yang terjangkit corona, Idris belum bisa memastikan. Sebab kata dia, langkah peningkatan status ini harus dilakukan setelah ada pernyataan dari pemerintah pusat.
“Nanti kita konsul ke Pak Menteri nanti yang timbang Pak Menteri. Masalah siaga segala itu keputusan Menteri,” kata dia.
Sebelumnya, dua warga Depok terpapar Virus Corona setelah melakukan kontak dengan seorang warga negara Jepang yang lebih dulu positif virus itu. (mb/cnn indonesia)