Kenakalan Remaja Di Zaman Gen Z

Penulis : Dendi Marjian
Prodi/Semester : Jurnalistik Islam / 2
Matkul : Sosiologi

Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Pangkalpinang, Detakbabel.com – Sesuai perkembangan zaman, yang dimana kita telah memasuki zaman Generasi Z atau lebih kita kenal (Gen Z ), Gen Z dikenal sebagai zoomer, yang mana mereka yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012 yang memiliki karakteristik yang berbeda dibanding dengan generasi sebelumnya.

Kenakalan remaja merupakan sesuatu penyimpangan yang tidak sesuai dengan norma-norma hukum, sosial yang berlaku di kalangan masyarakat. Kenakalan ini mencakup berbagai bentuk perilaku negatif, mulai dari tindakan kecil hingga ke tindakan besar yang mendapatkan pelanggaran hukum yang serius. Kenakalan remaja sering terjadi karena banyak dampak dan faktor dalam kalangan remaja sehingga kurangnya kesadaran pada diri pada remaja. Dalam usia remaja seseorang bisa di bilang masih labil, yang emosinya belum bisa terkontrol yang membuat seseorang mudah berubah perasaan dan kejiwaan yang mana kata gaul sering kita dengar, Baper.

Bentuk kenakalan remaja yang sering terjadi di kalangan masyarakat, mabuk-mabukan, penyalahangunaan narkotika tawuran antar pelajar, yang mana rata-rata umurnya masih bisa di bilang anak sekolahan.

Kenakalan remaja semakin menjadi-jadi karena kurangnya pendidkan moral etika yang diterapkan dalam lingkungan keluarga, biasanya kenakalan remaja itu terjadi akibat tindakan yang di lakukan remaja itu sendiri. Dari tindakannya bisa menimbulkan isu-isu yang buruk terhadap keluarga diri sendiri, bahkan menimbulkan dampak bagi masyarakat.
Banyak sekali kasus-kasus tentang kenakalan remaja yang sudah banyak terjadi di kalangan masyarakat, sehingga membuat banyak resahnya masyarakat, oleh karena itu kenakalan anak zaman sekarang lebih khusus anak sekolah harus menjadi perhatian khusus bagi orangtua. Jika di biarkan maka makin banyak terjadi hal-hal yang negatif yang di lakukan remaja-remaja sekarang sehingga bisa menghilangkan nyawa.

Salah satu penyebab kenakalan remaja juga bisa jadi karena adanya pengaruh di media sosial, yang mana kita ketahui media sosial sekarang sudah hampir 90% orang menggunakan media sosial. Media sosial juga menjadi pengaruh besar terhadap terjadinya kenakalan remaja di era digital ini, bahkan media sosial juga menimbulkan dampak negatif pada remaja yang mana sering kita dengar terjadinya cyberbullying yang melibatkan pelecehan, penghinaan secara online, yang mana menjadi dampak sangat serius dan bisa menimbulkan depresi,kecemasan dan bahkan tindakan bunuh diri.
Penyebab lain sering terjadinya kenakalan remaja dalam bermedia sosial, kecanduan bermain judi online, Menteri Komunikasi dan Informasi ( Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa saat ini indonesai sedang darurat judi online. Jika pemberantasan judi online belum di terapkan di pemerintahan maka dampak yang begitu banyak pada remaja – remaja Indonesia.

Dalam bermain judi online juga dapat menyebabkan kerusakan mental pada seseorang. Seseorang yang kecanduan judi online itu sangat berdampak buruk kerabat dan keluarga, kehidupan pribadi sosial. Seorang yang kecanduan juga dapat mengalami depresi, bahkan dapat kehilangan bakat dan minat pada aktivitas lain di luar. Bahkan rata-rata pemain judi online atau sering di kenal ( bermain slot) itu kalangan remaja anak sekolahan yang mana lebih baiknya anak sekolah masih fokus dalam menuntut ilmu, memunculkan bakat-bakat prestasinya.

Kenakalan remaja di zaman Gen Z adalah fenomena kompleks yang di pengaruhi oleh berbagai faktor termasuk teknologi, lingkungan sosial, dan keluarga. Meskipun banyak sekali dampak negatif yang ada pada diri remaja yang sangat memperihantinkan, ada juga aspek positif yang bisa di ambil dari aspek positifnya yang bisa di ambil sebagai pelajaran dan peluang unutk pengembangan diri. Upaya untuk mengatsi kenakalan remaja harus melibatkan pendekatan yang holistik, termasuk pendidkan, dukungan keluarga, regulasi yang tepat dan layanan Kesehatan mental dapat diarahkan menuju perkembangan yang lebih positif dan konstruktif.
Oleh karena itu, mari remaja-remaja Indonesia membuat narasi berfikir cemerlang dan menjadi pemuda-pemuda yang berprestasi dan bisa membanggakan orang-orang sekitar kita, keluarga, masyarakat bahkan negara.

Opini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *