Ngeri! Seperti Ini Dampak Geger Corona ke Ekonomi

Jakarta – Dunia kesehatan belakangan ini dihebohkan dengan munculnya virus bernama corona. Penyebaran virus asal China tersebut tak hanya membuat orang sakit hingga meninggal, tapi juga buat ekonomi bisa sengsara.

Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, virus corona berdampak berbahaya bagi perekonomian yang wilayahnya terkena dampak, khususnya di China itu sendiri.

“Kalau China itu dampaknya sangat besar, produktivitas daerah Wuhan otomatis akan terhenti. Kegiatan ekonomi akan terhenti di situ, otomatis akan mempengaruhi output pada daerah yang terdampak,” kata Piter kepada detikcom, Minggu (26/1/2020).

Akibat virus ini, beberapa sektor ekonomi lumpuh di Wuhan. Apalagi virus ini merebak saat libur tahun baru imlek yang harusnya jadi momentum untuk mendongkrak ekonomi melalui sektor konsumsi, perjalanan dan pariwisata.

“Yang sudah kena dampaknya cukup signifikan hanya China saat ini karena kalau di China daerah Wuhan itu diisolasi dan kegiatan ekonomi disana terhenti jadi dampaknya besar,” terangnya.

Piter belum mengetahui seberapa besar virus ini akan berdampak bagi perekonomian Indonesia. Yang jelas, semua tergantung pada seberapa tanggap pemerintah Wuhan mengatasi virus ini. Semakin lama virus ini dibiarkan, semakin besar pula kerugian yang didapat.

“Kalau tidak bisa diatasi dengan cepat maka dampaknya lebih signifikan. Tapi kalau dalam waktu 2-3 bulan bisa diatasi maka dampaknya bisa diminimalkan,” ucapnya.

Saat ini virus corona memang belum memberikan dampak terlalu signifikan ke Indonesia. Namun jika dibiarkan dan semakin merebak, tak menutup kemungkinan dampak bisa meluas ke Indonesia.

Berikut sederet dampak virus corona terhadap kegiatan ekonomi:

Harga Minyak Anjlok

Ganasnya serangan virus corona jenis baru yang menyerang China buat harga minyak anjlok. Wabah virus corona dapat menurunkan harga minyak mentah sekitar US$ 3 per barel.

Bank investasi global yang berkantor pusat di New York, Goldman Sachs menilai virus corona dapat menyebabkan permintaan bahan bakar jet turun 170.000 barel per hari, dengan permintaan keseluruhan menurun 260.000 barel per hari.

Angka tersebut kira-kira 1,6 kali lebih besar dari perlambatan yang disebabkan oleh SARS karena pertumbuhan cepat dalam perjalanan udara Asia sejak awal 2000-an.

“Menerjemahkan perkiraan dampak permintaan SARS ke dalam volume 2020 menunjukkan potensi tekanan negatif 260.000 barel per hari terhadap rata-rata permintaan minyak global. Proyeksi itu mencakup hilangnya 170.000 barel per hari dari permintaan bahan bakar jet,” kata Goldman seperti dikutip CNBC Internasional, Minggu (26/1/2020).

Goldman memperkirakan pasar bahan bakar jet akan berdampak cukup besar jika wabah tersebut mengarah pada penurunan perjalanan udara regional.

Virus yang merebak itu membuat harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional saat ini sedikit di bawah US$ 65 per barel, sedangkan patokan Amerika Serikat (AS) minyak mentah West Texas Intermediate berada di kisaran US$ 58 per barel. Masing-masing keduanya turun lebih dari 2%.

Disneyland di China Tutup

Disneyland Shanghai memutuskan tutup sementara sejak Sabtu (25/1/2020) kemarin. Langkah itu diambil seiring merebaknya penyakit yang disebabkan virus corona.

Shanghai Disney Resort membuat pengumuman di situs resminya, yang mengatakan kebijakan itu diambil sebagai langkah antisipasi. Pengelola ingin memastikan kesehatan, serta keselamatan tamu dan juga para staff.

“Disneyland Shanghai ditutup sebagai respons terhadap pencegahan dan pengendalian wabah penyakit,” tulis pengelola taman hiburan sebagaimana dikutip CNNBussines, Minggu (26/1/2020).

Belum diketahui kapan taman hiburan itu akan dibuka kembali. Pihaknya memastikan akan mengembalikan uang kepada pengunjung yang sudah terlanjur membeli tiket masuk hingga pesan hotel.

“Kami akan terus memonitor situasi dan akan terus berkomunikasi dengan pemerintah lokal. Kita akan umumkan lagi kapan pembukaan kembali dilakukan,” tulis pengumuman itu lagi.

Padahal Shanghai Disney Resort telah mempersiapkan serangkaian acara untuk perayaan imlek di tahun tikus logam ini. Namun karena merebaknya virus corona, Disneyland Shanghai hingga sejumlah tempat wisata di China terpaksa ditutup.

Belum diketahui berapa kerugian yang diderita Disneyland Shanghai. Taman hiburan ini baru dibuat 2016 lalu dengan dana US$ 5,5 miliar dan merupakan taman ke-3 Disney di Asia.

McDonalds dan Starbucks Juga Tutup

Restoran McDonald’s memutuskan menutup restoran mereka di lima kota di China. Penutupan telah dilakukan di Wuhan, Ezhou, Huanggang, Qianjiang dan Xiantao sejak Jumat (24/1/2020) kemarin.

Juru Bicara Perusahaan, Barry Sum mengatakan kebijakan diambil demi mengantisipasi penyebaran virus corona agar tidak menginfeksi karyawan dan masyarakat.

“Keamanan staf dan pelanggan adalah prioritas utama kami dan kami memiliki langkah-langkah komprehensif dan berhati-hati yang diterapkan untuk semua operasi restoran dan staf kantor,” katanya seperti dikutip dari CNNBussines, Minggu (26/1/2020).

Belum diketahui kapan restoran yang terkena dampak akan dibuka kembali. Sum meminta agar seluruh pihaknya menjaga komunikasi dengan otoritas kesehatan agar penyebaran virus corona bisa diatasi.

Selain menutup toko, McDonald’s juga memutuskan untuk menerapkan protokol kesehatan baru di daerah tersebut. Pihaknya mengharuskan semua restoran McDonald’s memasang sistem dan mengukur suhu tubuh semua kru saat tiba di tempat kerja.

“Kami juga membentuk mekanisme pelaporan, pencatatan dan pengamatan untuk karyawan yang bepergian ke dan dari Wuhan selama Festival Musim Semi Tahun Baru Imlek,” ucapnya.

McDonald’s membuat aturan, karyawan dengan demam atau gejala flu akan dipulangkan. Pekerja juga mulai mengenakan masker dan diperintahkan untuk mencuci tangan serta menggunakan desinfektan lebih sering.

Tidak hanya McDonald’s, penyebaran virus corona juga membuat Starbucks tutup. Manajemen menyatakan mereka telah menutup 90 toko di Hubei demi menghindari penyebaran virus corona.

“Semua toko Starbucks dan pengiriman bintang khusus di Hubei akan ditutup sementara. Karyawan Hubei diminta untuk beristirahat di rumah, meminimalkan keluar, berhati-hati untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Semua karyawan toko yang dijadwalkan untuk bekerja selama periode penutupan akan dibayar seperti biasa,” kata manajemen seperti dikutip dari Reuters.

Starbucks menyatakan penutupan akan berlanjut sepanjang Festival Musim Semi, yang berlangsung hingga akhir Januari. Setelah itu, mereka baru akan membuat keputusan tentang berapa lama toko akan ditutup. (mb/detik)

Pos terkait