"Disini kita berdiskusi mengembangkan dan memetakan strategi pariwisata kita bagaimana memasarkan pariwisata daerah agar menjadi daya tarik wisatawan," kata Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Babel, Darlan saat membuka FGD Pengembangan Pariwisata di Pangkalpinang, Selasa.
Dirinya sampaikan, melalui FGD ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel berupaya mengembangkan formulasi dan menguatkan strategi pemasaran pariwisata Babel berkelanjutan, karena melibatkan para pemangku kepentingan pariwisata yang ada.
"Kita harus mencari terobosan baru yang unik dan berbeda dengan menonjolkan karakter daerah," ujarnya.
Sementara, Pakar Pemasaran Pariwisata sekaligus Presiden World Marketing Association dan oleh The Chartered Institute of Marketing, Hermawan Kertajaya mengatakan, dalam membangun sektor pariwisata dibutukan akselerasi ataupun pemihakan politik pariwisata, namun yang juga tak kalah penting dari hal tersebut adalah perlu adanya kesepakatan sosial.
Dalam mencapai kesepakatan sosial ini perlu peran dan dukungan kuat dari seorang leader atau pemimpin yang didampingi oleh para komunitas dan penggiat pariwisata mulai dari Universitas, GIPI, Pokdarwis, Tokoh masyarakat, Tokoh agama untuk melakukan transformasi sosial.
Hal-hal ini sangat penting untuk mewujudkan atau melakukan yang namanya transformasi sosial, misalnya Babel ini ingin beralih dari eks tambang menjadi sosial culture ini. Ini harus menjadi perhatian serius, karena kenyataannya eks tambang dengan wisata sangat berbeda konsepnya.
Kesepakatan sosial antar semua pihak serta masyarakat akan memberikan jawaban apakah Bangka Belitung ini sudah siap untuk menerima kehadiran turis mancanegara.
" Semangat Bhineka Tunggal Ika di Babel ini sangat kuat, begitu juga semangat para leader dan staekholder yang mendampinginya juga bagus, sehingga sekarang tinggal bagaimana mencapai kesepakatan sosial dan mengemasnya dengan sebaik mungkin," ujarnya. ( Prd ).