PANGKALPINANG – Detakbabelnews.com – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menjadi tuan rumah Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Desa Tangguh Bencana yang diselenggarakan BNPB RI.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Sahid Pangkalpinang, 12 – 16 November 2018 dengan tema “Membangun Ketangguhan di Masyarakat Melalui Sinergitas Multipihak” itu, dibuka Gubernur Babel Erzaldi Rosman, diwakil Sekda Babel Yan Megawandi, Senin (12/11/2018) malam.
Dalam pembukaan tersebut, turut dihadiri Deputi Bidang Kesiap Siagaan Bagian Nasional BNPB RI, Wisnu Wijaya Hadir, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Babel, Yulizar Adnan, Kepala BPBD Babel Mikron Antariksa, Kepala Bappeda, Kepala DPMD, Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Kepala TVRI Babel, Asosiasi Kepala Desa, Pimpinan Perguruan Tinggi di Babel, Pimpinan BUMN dan BUMS, serta unsur terkait lainnya.
Kasubbid Peranan Masyarakat BNPB RI selaku Penanggung Jawab Kegiatan, Pangorso Suryotomo, mengatakan, kegiatan ini, dilaksanakan dalam rangka menjadikan desa tangguh bencana yang siap seperti memberikan materi dan juga gambaran penanganan bencana.
“Kegiatan ini, diselenggarakan selama 5 hari, bertujuan membantu pengembangan teknologi penanggulangan bencana, sekaligus menguatkan sinergitas antar multipihak. Jumlah peserta 150 orang, terkait penanggulangan bencana,” kata Pangorso.
Deputi Bidang Kesiap Siagaan Bagian Nasional BNPB RI, Wisnu Wijaya, dalam kesempatan itu mengapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel dalam upaya menanggulangi bencana.
Menurut Wisnu, ini jelas terlihat komitmennya, karena banyak elemen penting turut mensupport kegiatan yang diselenggarakan BNPB RI ini.
Dijelaskan Wisnu, bencana itu ketidakpastiannya sangatlah tinggi. “Walaupun kita mengetahui di wilayah Babel ini untuk ancaman gempa bumi bisa terbilang sangatlah kecil, dan ini baik untuk pembangunan Provinsi Babel, namun kita perlu mempersiapkan diri, dengan kata lain kita bisa cegah atau seperti mengurangi jumlah korban,” ungkap Wisnu.
Sebesar 35 persen yang selamat dari bencana, disebutkan Wisnu, adalah masyarakat yang paham dalam hal bencana apa yang datang. “Salah satunya teori dan berlatih, contoh Jepang, mereka mempersiapkan diri sesiap-siap mungkin. Maka dari itu bencana itu adalah urusan kita bersama, dan sinergis itu adalah penting,” tegas Wisnu.
“Untuk menanggulangi bencana adalah secara bersama, dan satu hal penting dari pemahaman tentang penanggulangan gempa itu yaitu meminimal korban jiwa, dan meminimal kerusakan serta kerugian ekonomi,” tandas Wisnu.
Sementara itu, Gubernur Babel Erzaldi Rosman diwakil Sekda Babel Yan Megawandi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada BNPB RI yang telah hadir dalam kegiatan ini untuk mewujudkan sinergitas dalam upaya melakukan sharing seperti pengalaman dan pengetahuan.
“Untuk menanggulangi bencana, kita harus sangat siap, karena memang masih rapuhnya kita dalam menanggulangi bencana, seperti saat ini kita masih kurang ilmu dan juga taktik dalam upaya menanggulangi apabila bencana itu datang, terlebih lagi kurun waktu 3 tahun belakangan seperti bencana alam dan banjir, kenapa karena kita tidak pernah terbayangkan sebelumnya,” ujar Sekda.
Untuk itulah, dijelaskan Sekda, kegiatan ini perlu, untuk mempersiapkan diri dan seluruh elemen yang terlibat, agar menjadi fasilitator di lingkup manapun dan kapan pun jadi siap.
“Kita tidak berharap terjadi bencana, tetapi apabila itu terjadi kita sudah siap. Dan keberadaan BNPB ini menjadi pilar kita untuk kesiapan kita saat bencana terjadi, karena memang kunci dari menanggulangi bencana adalah sinergitas semua pihak,” tutup Sekda.
Pembukaan Bimtek Fasilitator Desa Tangguh Bencana yang diselenggarakan BNPB RI ini, diakhiri dengan pemakaian Rompi oleh Deputi Bidang Kesiap Siagaan Bagian Nasional BNPB RI, Wisnu Wijaya kepada Sekda Babel Yan Megawandi. (red).
Sumber:
HumasPro