Dalam kurun waktu 20 tahun, kita peringkat pertama korban jiwa 200 ribu setelah negara Haiti. Dan puncaknya tahun lalu, kita peringkat 1 korban bencana terbanyak dan jumlah korban 80 di Sulawesi dan Sentani 100 orang. Satu hari berikutnya di NTB, lalu di Bengkulu dan Kaltim, di Maluku Utara saat Idul Fitri, di halmahera, di Kalsel ada 1.200 rumah rata dengan tanah.
Peristiwa Kebencanaan ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI, Doni Monardo saat menghadiri Malam Ramah Tamah bersama Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman beserta unsur Forkopimda Babel, Pjs.Sekda Yulizar Adnan, Kepala BPBD Provinsi Babel, BPBD Kabupaten/Kota se Babel dan BPBD Provinsi se Indonesia yang menjadi Peserta PRB, Sabtu ( 12/10/19 )malam.
Tahun ini saja, ditambahkan Doni, tidak turun hujan, dan wilayah Jawa Tengah dan di Jawa Timur kesulitan air bersih. BNPB masih kekurangan tenaga. Padahal, kurun waktu 1 tahun sudah banyak mendapatkan bencana.
“Tahun ini adalah kondisi alam yang panas sepanjang 100 tahun terakhir, lebih daripada tahun 1997 – 1998. Maka dari itu, mari kita bahu membahu untuk menghadapi semua ini, dan kita tolong saudara – saudara kita yang tertimpa kemalangan ini,” ajak Letjen Doni.
Selain ramah tamah dan santap malam bersama, dalam kesempatan itu, juga dilakukan lelang 5 foto kebencanaan. Hasil dari lelang tersebut, untuk membantu korban bencana di Maluku. ( Red ).