DetakBabelNews.Com, Pangkalpinang — Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam menghadapi serta mengantisipasi kondisi bencana alam di wilayah Bangka Belitung menerapkan beberapa program strategis sebagai bentuk koordinasi dalam langkah memaksimalkan kesiapan, penanganan, penanggulangan dalam meminimalisir permasalah kebencanaan di Bangka Belitung
Menurut, Kepala BPBD Babel Mikron Antariksa ada lima langkah kebijakan yang diambil sebagai bentuk antisipasi bencana alam, baik saat terjadinya bencana, sebelum, maupun dampak sesudah terjadinya bencana, program pertama diawali dengan menghimpun seluruh perencanaan program penanggulangan banjir setiap kabupaten/kota, kemudian rumusan disusun menjadi konsep besar dalam penanggulangan banjir di Bangka Belitung.
” Program perencanaan strategis pada setiap Kabupaten/ Kota disatukan dalam satu kesatuan untuk dijadikan satu konsep dalam menghadapi, serta mengantisipasi bencana,” terangnya, Rabu ( 02/08/2018 )
Selanjutnya, Kedua melanjutkan dengan mengusahakan percepatan program penanggulangan banjir tersebut baik menggunakan sumber dana yang diperoleh dari anggaran Kabupaten/Kota, Provinsi maupun anggaran pusat ( APBN – Pen )
Kemudian Ketiga, memaksimalkan koordinasi antar sektor dengan mempersiapkan dan membentuk TIM penanggulangan bencana dengan nama Tim ” TANTANGAN ” ( Tanggap, Tangkas, Tangguh ) yang merupakan tim koordinasi berasal dari Pemerintah, TNI, Polri, Masyarakat, Relawan dan Dunia usaha yang di bentuk sampai pada tingkat desa/ kelurahan
” Membuat aplikasi untuk pendataan kebencanaan dengan nama aplikasi ” Tanggap Bencana ” yang akan menghadirkan informasi situasi terkait kebencanaan di Babel,” lanjut Mikron meneruskan langkah keempat terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam era digital
Kelima, Pihaknya akan membentuk disetiap desa / kelurahan, masyarakat tangguh bencana untuk mempersiapkan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan pada wilayahnya, dimana keberadaan mereka selalu siap setiap saat, terampil dan memiliki kewaspadaan terhadap kondisi sehingga tangguh terhadap bencana.
” Untuk mempersiapkan masyarakat tangguh bencana, akan ada pelatihan, gladi dan simulasi serta perkuatan sistem logistik dan peralatan bencana,” kata Mikron Antariksa.
Menurut, Kepala BPBD Babel Mikron Antariksa ada lima langkah kebijakan yang diambil sebagai bentuk antisipasi bencana alam, baik saat terjadinya bencana, sebelum, maupun dampak sesudah terjadinya bencana, program pertama diawali dengan menghimpun seluruh perencanaan program penanggulangan banjir setiap kabupaten/kota, kemudian rumusan disusun menjadi konsep besar dalam penanggulangan banjir di Bangka Belitung.
” Program perencanaan strategis pada setiap Kabupaten/ Kota disatukan dalam satu kesatuan untuk dijadikan satu konsep dalam menghadapi, serta mengantisipasi bencana,” terangnya, Rabu ( 02/08/2018 )
Selanjutnya, Kedua melanjutkan dengan mengusahakan percepatan program penanggulangan banjir tersebut baik menggunakan sumber dana yang diperoleh dari anggaran Kabupaten/Kota, Provinsi maupun anggaran pusat ( APBN – Pen )
Kemudian Ketiga, memaksimalkan koordinasi antar sektor dengan mempersiapkan dan membentuk TIM penanggulangan bencana dengan nama Tim ” TANTANGAN ” ( Tanggap, Tangkas, Tangguh ) yang merupakan tim koordinasi berasal dari Pemerintah, TNI, Polri, Masyarakat, Relawan dan Dunia usaha yang di bentuk sampai pada tingkat desa/ kelurahan
” Membuat aplikasi untuk pendataan kebencanaan dengan nama aplikasi ” Tanggap Bencana ” yang akan menghadirkan informasi situasi terkait kebencanaan di Babel,” lanjut Mikron meneruskan langkah keempat terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam era digital
Kelima, Pihaknya akan membentuk disetiap desa / kelurahan, masyarakat tangguh bencana untuk mempersiapkan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan pada wilayahnya, dimana keberadaan mereka selalu siap setiap saat, terampil dan memiliki kewaspadaan terhadap kondisi sehingga tangguh terhadap bencana.
” Untuk mempersiapkan masyarakat tangguh bencana, akan ada pelatihan, gladi dan simulasi serta perkuatan sistem logistik dan peralatan bencana,” kata Mikron Antariksa.