Hal ini dikatakan Adet setelah memanggil Dinas Pertanian serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Babel guna membahas dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang menuntut adanya peningkatan harga lada di ruang Komisi II,Senin (6/1).
"Jangan lagi kita mengekspor lada ke Vietnam, karena Vietnam juga ekspor ke daerah lain menggunakan IG kita, nah kenapa kita punya IG tetapi kita tidak bisa mengekspor ke negara lain, akibatnya Vietnam bisa mengekspor ke negara lain dengan harga tinggi," ujar Adet.
Berdasarkan informasi yang didapat, ia mengungkapkan, beberapa negara lain mematok harga lada lebih tinggi dari Vietnam. "Seperti di Negara Senegal, harga lada itu di angka sekitar 500 an ribu keatas, di Dubai juga di angka sekitar 700 an ribu," ungkapnya.
Oleh karena itu, Politisi PDIP ini menyampaikan, pihaknya menginstruksikan kepada kedua dinas tersebut untuk menjalin komunikasi dengan negara-negara yang ingin membeli lada Babel dengan harga yang lebih tinggi.
"Disamping itu juga, kalau memang perlu anggaran, nanti akan kita siapkan anggaran dalam hal mengambil kebijakan-kebijakan ini. Maka dari itu, perlunya format terbaik untuk meningkatkan harga lada.Bulan depan, Februari ini, format untuk meningkatkan harga lada sudah ada di tangan DPRD," harapnya kepada kedua OPD tersebut.